Serikat Karyawan Garuda Duga Ada Indikasi Korupsi Penunjukan Konsultan Rp 800 M

9 November 2021 13:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Harian Sekarga, Tomy Tampatty. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Harian Sekarga, Tomy Tampatty. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) menduga ada indikasi korupsi dari berbagai transaksi di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA). Tidak hanya dalam hal pengadaan pesawat, tapi juga pembelian mesin pesawat, asuransi, hingga penunjukan konsultan.
ADVERTISEMENT
Ketua Harian Sekarga, Tomy Tampatty, pun meminta KPK juga mengusut penunjukan langsung konsultan. Sebab, nilai penunjukan konsultan tersebut mencapai Rp 800 miliar.
"Selain indikasi pengadaan pesawat, sebagaimana juga disampaikan komisaris Garuda, ada penunjukan konsultan secara langsung yang nilainya Rp 800 miliar. Kami harap KPK juga harus melakukan pengusutan," ujar Tomy saat ditemui di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (9/11).
Dia mengatakan, penunjukan konsultan secara langsung itu dilakukan di 2020. "Oleh Direksi sekarang 2020 ya," tuturnya.
Surat yang dibawa Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) menyambangi kantor KPK hari ini, Selasa (9/11). Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan
Dia juga mengungkapkan, sejak 2006 Sekarga sudah melaporkan adanya indikasi korupsi di tubuh Garuda. Saat sudah mulai terkuak di publik saat ini, dia berharap KPK bisa mengambil kesempatan mengusut kasus ini.
Demikian juga terkait transaksi pengadaan pesawat Bombardier CRJ-1000 dan Boeing 777 yang diungkap oleh mantan Komisaris Garuda Indonesia Peter F. Gontha. Hal tersebut, menurut Tomy penting disampaikan agar tudingannya jelas.
ADVERTISEMENT
"Terakhir adalah pengadaan pesawat CRJ, pesawat ini kecelakaan besar bagi Garuda, karena feasibility-nya tidak merekomendasikan beli CRJ. CRJ bermasalah dengan landasan, kompartemen kargo. Ini yang Peter teriakan," ucapnya.