Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Serikat Nelayan Nilai Gibran Cawapres Potensial: Jangan Dipaksakan Tahun Ini
21 Oktober 2023 13:34 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Nama Gibran Rakabuming Raka menguat jadi cawapres Prabowo Subianto. Putra Presiden Jokowi itu baru saja mendapat tiket dukungan dari Partai Golkar yang sudah menggelar rapat pimpinan nasional.
ADVERTISEMENT
Gibran pun baru saja merapat ke kantor DPP Partai Golkar. Keberadaan Wali Kota Solo di kontestasi Pilpres 2024 itu mendapat banyak sorotan.
Serikat Nelayan Indonesia (SNI) turut berkomentar terkait masuknya nama Gibran sebagai cawapres. Sekretaris Jenderal SNI, Budi Laksana, memandang Gibran sebagai kader muda politik yang cukup berpotensi.
Kendati demikian, menurutnya Gibran belum layak mendampingi Prabowo dalam kontestasi politik tahun depan.
“Gibran kader muda yang potensial tidak harus dipaksakan (jadi cawapres saat ini) yang nanti akan menjadi komedi politik,” tutur Budi kepada kumparan pada Sabtu (21/10).
Budi bilang, saat ini Gibran baru seumur jagung memimpin Kota Solo, sehingga langkah Gibran terlalu dipaksakan jika harus menduduki jabatan Wakil Presiden di negara berpenduduk 278,69 juta ini.
ADVERTISEMENT
Terlebih, Budi melihat pasangan capres dan cawapres lain memiliki pengalaman yang lebih luas dibandingkan dengan Gibran dalam dunia politik.
“Dengan usia yang masih muda dan dibandingkan dengan calon lain yang secara usia dan pengalaman Gibran tidak harus maju pada tahun ini. Tapi harus banyak belajar, untuk yang akan datang,” tutur Budi.
Dampak Gibran Cawapres ke Pasar Modal
Pengamat pasar modal sekaligus Direktur Avere Investama, Teguh Hidayat, melihat ada peluang gejolak penolakan dari masyarakat sejak putusan MK yang dianggap memberikan karpet merah Gibran bisa maju di Pilpres 2024.
“Kalau memang betul akhirnya Gibran yang maju sebagai cawapres, kemungkinan akan terjadi pergolakan, penolakan, mungkin bisa sampai kerusuhan. Nah itu investor enggak suka, kita bisa khawatir, kita bisa keluar dari pasar, pasar bisa turun,” kata Teguh saat dihubungi kumparan, Sabtu (21/10).
ADVERTISEMENT
Teguh menegaskan, ada kemungkinan cawapres juga bisa berubah, seiring muncul kabar PDIP telah memasukkan nama putra sulung Jokowi itu menjadi juru kampanye nasional (jurkamnas) dan jubir bagi pemenangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Prabowo Subianto mengumumkan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapresnya, Minggu (22/10). Pengumuman ini dilakukan usai semua ketum parpol di Koalisi Indonesia Maju (KIM) menggelar rapat di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jaksel.
Updated 29 Oktober 2023, 20:31 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini