Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Setahun Kena Skandal, Gautam Adani Kembali Jadi Orang Terkaya di Asia
7 Januari 2024 11:10 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dengan kekayaan tersebut, Adani menjadi orang terkaya ke-16 di dunia. Meski demikian, jumlah kekayaan miliknya saat ini masih jauh di bawah kekayaan bersih Adani senilai USD 126 miliar pada bulan Januari tahun lalu.
Label itu berbarengan dengan keputusan Mahkamah Agung India menolak permintaan penyelidikan independen terhadap tuduhan dari firma aktivis Hindenburg Research di New York pada Rabu lalu.
Penyelidikan soal dugaan kecurangan yang dilakukan Adani Group pun dihentikan. Kemenangan itu dia ungkapkan langsung di akun X resminya.
“Kebenaran telah menang. Satyameva Jayate (kebenaran menang). Saya berterima kasih kepada mereka yang mendukung kami. Kami akan terus menyokong pertumbuhan ekonomi India. Jai Hind (hidup India),” katanya dikutip Minggu (7/1).
ADVERTISEMENT
Dewan Sekuritas dari Bursa India (The Securities and Exchange Board of India) atau SEBI telah menyelesaikan penyelidikan pada 22 dari 24 tuduhan yang diajukan terhadap Grup Adani.
Sebelumnya perusahaan membantah keras bahwa tuduhan dan mengeklaim laporan Hindenburg merupakan serangan asing terhadap India dan perekonomiannya.
Kontroversi ini juga meluas ke ranah politik India karena hubungan dekat Adani selama puluhan tahun dengan Narendra yang dituduh melindungi miliarder tersebut oleh politisi oposisi.
Kekayaan Adani Tambah Rp 77,5 Triliun dalam Sehari
Putusan pengadilan tersebut juga membuat saham perusahaan-perusahaan Adani melonjak sebesar 11,5 persen. Kekayaannya bertambah USD 5 miliar atau setara Rp 77,58 triliun dalam sehari dan menjadikannya sebagai orang terkaya ke-16 di dunia.
Putusan tersebut terbit hampir satu tahun setelah Hindenburg menerbitkan laporan tuduhan adanya penipuan akuntansi dan manipulasi saham oleh Adani, yang memiliki kepentingan di pelabuhan, pembangkit listrik dan transmisi, serta energi ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Bisnis Grup Adani dimulai dari perusahaan perdagangan komoditas pada tahun 1988, namun mampu berkembang melalui akuisisi dan dukungan Perdana Menteri India Narendra Modi.
Putusan pengadilan juga menolak kekhawatiran pemohon terhadap potensi konflik kepentingan yang terlibat dalam penyelidikan SEBI mengenai hubungan antara beberapa pejabat badan tersebut dengan keluarga Adani.
Saham Adani Enterprises, perusahaan andalan konglomerat itu, naik 5 persen sebagai respons terhadap putusan tersebut dengan harga mencapai USD 36,45. Saham entitas lain di Grup Adani juga melonjak 6 persen usai putusan Mahkamah Agung.