news-card-video
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Setelah 25 Tahun, RI Kembali Alami Deflasi Tahunan

3 Maret 2025 13:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti di Kantor Pusat BPS, Selasa (5/11). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti di Kantor Pusat BPS, Selasa (5/11). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Februari 2025 tercatat deflasi 0,09 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Deflasi tahunan ini terjadi untuk pertama kalinya sejak tahun 2000 lalu. Artinya Indonesia baru kembali mengalami deflasi secara tahunan dalam 25 tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
“Terakhir menurut catatan BPS inflasi yoy pernah terjadi pada Maret 2000 di mana pada saat itu deflasi 1,10 persen deflasi disumbang dominasi kelompok bahan makanan,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di kantornya, Senin (3/3).
Adapun pada Februari 2025 terjadi deflasi 0,48 persen secara bulanan atau month to month. Dia menjelaskan, deflasi mayoritas karena dipengaruhi oleh diskon listrik yang masuk komponen harga diatur pemerintah.
Komponen inti masih mengalami inflasi tahunan 2,48 persen dengan andil 1,58 persen terhadap deflasi secara yoy. Kemudian komponen harga diatur pemerintah deflasi 9,02 persen dengan andil deflasi 1,77 persen.
Ilustrasi mengisi token listrik pra-bayar. Foto: wisely/Shutterstock
“Biasanya daya beli dikaitkan dengan komponen inti, komponen inti memberikan andil inflasi terbesar 1,58 persen yang memberikan andil deflasi yoy karena harga diatur pemerintah terutama karena adanya diskon listrik 50 persen masih berlangsung sampai Februari 2025,” terang Amalia.
ADVERTISEMENT
Sementara, komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 1,58 persen dengan andil inflasi 0,10 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada Februari 2025 adalah cabai rawit, bawang putih, kangkung dan bawang merah.