Setop Produksi 737 Max, Boeing Carikan Pekerjaan Bagi 3.000 Karyawan

7 Januari 2020 10:26 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pabrik Boeing 737 Max Foto: Reuters/Lindsey Wasson/File Photo
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik Boeing 737 Max Foto: Reuters/Lindsey Wasson/File Photo
ADVERTISEMENT
Industri pesawat terbang Amerika Serikat, Boeing, berkomitmen mengalihtugaskan 3.000 karyawannya ke pekerjaan lain. Hal ini sebagai dampak dari penghentian sementara produksi pesawat tipe 737 Max.
ADVERTISEMENT
Penghentian produksi pesawat terbang paling laris di dunia itu, akan dilakukan pada Januari ini.
Pernyataan soal pengalihan tugas 3.000 karyawan Boeing itu, disampaikan setelah perusahaan menyepakati kompensasi kerugian dengan American Airlines Group dan Aeromexico. Kompensasi itu terkait dengan larangan terbang (grounded) pesawat-pesawat 737 Max yang dimiliki kedua maskapai itu.
Reuters melaporkan, tak ada maskapai yang mau mengungkapkan besaran kompensasi yang diberikan Boeing. Sebelumnya sudah ada sejumlah maskapai pengguna 737 Max, yang secara tertutup menyepakati kompensasi kerugian dengan Boeing.
Otoritas penerbangan federal Amerika Serikat (FAA) menjatuhkan sanksi larangan terbang terhadap 737 Max, sejak Maret 2019. Sanksi ini dijatuhkan setelah dua pesawat jenis itu, masing-masing milik Lion Air dan Ethiopian Airlines, jatuh dan menewaskan 346 orang.
Pesawat Boeing 737 MAX diparkir di tempat parkir staf karena tidak ada lagi kapasitas yang tersisa di bandara. Foto: Twitter/@Airplane_pic
Dalam email ke karyawan, Boeing mengatakan sekitar 3.000 karyawan, sebagian besar di bidang manufaktur, teknik dan fabrikasi, akan dipindahkan ke tugas lain.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar karyawan tersebut bekerja di pabrik Boeing di Washington, tempat produksi737 MAX. Sementara karyawan lainnya berasal dari unit operasi Boeing di South Carolina.
Mereka akan ditugaskan untuk membantu produksi pesawat 767 dan 777. Sebagian yang lain, akan ditugaskan mengelola tempat penyimpanan pesawat 737 MAX di Moses Lake, Washington dan Victorville.
Boeing mengatakan tidak berencana mem-PHK para karyawannya sebagai dampak dari penghentian produksi.
Ini berbeda dengan Spirit AeroSystems, salah satu pemasok terbesar Boeing. Manajemen telah menawarkan kepada para karyawannya untuk PHK sukarela.
Puing pesawat Ethiopian Airlines ET 302 Foto: Reuters/Baz Ratner
Dua kecelakaan 737 Max yang terjadi di Indonesia dan Ethiopia, hanya berselang lima bulan. Pesawat milik Lion Air jatuh di perairan teluk Karawang, Jawa Barat. Sedangkan milik Ethiopian Airlines jatuh di Addis Ababa. Kedua pesawat jatuh, hanya beberapa menit setelah lepas landas.
ADVERTISEMENT
Dari penyelidikan, masalah teknis di pesawat baru itu menjadi salah satu pemicu kecelakaan.
Menurut laporan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Indonesia, seperti ditulis The Wall Street Journal pada 23 September 2019, para penyelidik menemukan adanya persoalan desain pesawat dan kelalaian yang memicu kecelakaan fatal itu. Laporan WSJ tersebut merupakan temuan pertama otoritas Indonesia atas kecelakaan Boeing 737 Max, yang bakal dipublikasikan.