Setoran Ekuitas China untuk Pembengkakan Biaya Whoosh Cair Pekan Depan

5 Maret 2024 19:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kereta Cepat Whoosh di Stasiun Halim. Foto: KCIC
zoom-in-whitePerbesar
Kereta Cepat Whoosh di Stasiun Halim. Foto: KCIC
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, memastikan setoran ekuitas dari pihak konsorsium China untuk menutup pembengkakan biaya (cost overrun) Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) atau Whoosh cair pekan depan.
ADVERTISEMENT
Tiko, sapaan akrab Kartika, menyebutkan setoran modal dari pihak konsorsium China untuk pembengkakan biaya Whoosh masih diproses. Targetnya, setoran modal ini cair pekan depan.
“Lagi diproses (setoran modal). Kemungkinan itu masuknya minggu depan (ke KCIC),” jelas Tiko usai acara Mandiri Investment Forum 2024, Selasa (5/3).
Sebelumnya, Tiko memastikan seluruh cost overrun Whoosh sebesar USD 1,2 miliar atau Rp 18,2 triliun sudah tertutupi dengan utang dan setoran ekuitas konsorsium. Adapun utang dari China Development Bank (CDB) sudah cair sebesar Rp 6,9 triliun.
"Jadi kalau cost overrun sudah tertutupi. Ini kan sebenarnya pinjaman dari CDB ini untuk ke KAI, untuk injeksi, nantinya sebagai bentuk pinjaman pemegang saham kepada PT KCIC," jelasnya saat ditemui di Hotel Putri Duyung Ancol, Senin (19/2).
ADVERTISEMENT
Utang yang sudah cair itu ternyata lebih rendah dari kesepakatan awal. Tiko sempat menyebutkan total pinjaman yang diajukan oleh konsorsium Indonesia kepada CDB senilai USD 550 juta atau sekitar Rp 8,3 triliun alias masih kurang Rp 2 triliun.
Namun, Tiko memastikan sisa pembengkakan biaya tersebut ditambal dari setoran ekuitas konsorsium China, dalam hal ini Beijing Yawan HSR Co Ltd. Pihaknya masih menunggu setoran itu cair.
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) terdiri dari konsorsium China diwakili oleh Beijing Yawan dengan porsi saham 40 persen, dan konsorsium Indonesia terdiri lima perusahaan konsorsium lokal yang tergabung dalam PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia dengan porsi saham 60 persen.
"Jadi ini kemarin sudah cair, kita lagi proses menurunkan. Itu cukup, jadi nanti kita memang tinggal tunggu setoran ekuitas dari pihak Beijing Yawan saja. Jadi sudah cukup terpenuhi sebenarnya," ungkap Tiko.
ADVERTISEMENT
Komite KCJB sebelumnya menyepakati angka pembengkakan biaya proyek Whoosh dipenuhi oleh 25 persen ekuitas konsorsium China dan Indonesia, 75 persen sisanya berasal dari pinjaman atau utang.
Selain itu, Indonesia dan China juga bersepakat pembagian porsi pinjaman untuk pembengkakan biaya ini yaitu 60 persen oleh pihak konsorsium Indonesia, dan 40 persen konsorsium China.
Dengan demikian, pembengkakan biaya yang menjadi beban PT KAI (Persero) hanya pinjaman CDB senilai Rp 6,9 triliun dan ekuitas menggunakan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang sudah cair tahun lalu sebesar Rp 3,2 triliun.