Simpan Dolar AS di RI Eksportir Bisa Dapat Bunga Deposito 5,38%, Ini Syaratnya

28 Juli 2023 12:41 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menghitung uang pecahan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (4/10/2022). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menghitung uang pecahan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (4/10/2022). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) menyediakan instrumen yang menarik agar para eksportir menyimpan devisa hasil ekspor (DHE), yang kebanyakan dalam bentuk dolar AS, di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Penempatan DHE yang lebih lama di dalam negeri ini diharapkan dapat mempertebal cadangan devisa, guna mendukung stabilitas nilai tukar rupiah dan memperkuat perekonomian domestik.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, ada tujuh instrumen yang ditawarkan bank sentral. Salah satunya mengenai suku bunga term deposit valas.
BI menawarkan bunga sekitar 5,51 persen bagi term deposit valas USD 10 juta yang ditempatkan dalam waktu 3 bulan kepada perbankan. Dalam hal ini, perbankan hanya akan mendapatkan fee saja sebesar 0,125 persen dan perbankan akan memberikan bunga 5,385 persen kepada eksportir.
"Contohnya, untuk pendeposit valas, jumlahnya yang di atas USD 10 juta jangka waktunya 3 bulan dari BI ke bank 5,51 persen, ini BI ke bank. Terus dari bank ke eksportir berapa? Bank hanya dapat fee saja," ujar Perry saat konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (28/7).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, eksportir akan mendapatkan bunga deposito bank sebesar 5,385 persen jika menaruh DHE di dalam negeri. Perry menilai, bunga ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata suku bunga valas saat ini 1,75-2,25 persen.
"Dari bank ke eksportir 5,385 persen, sehingga eksprotir dengan deposito valasnya dari reksus tadi kemudian bank yang pass on ke BI dalam term deposit valas di BI, eksportirnya dapat 5,385 persen. Sehingga bank dapat fee 0,125 persen," jelasnya.
"Ini win-win solution. BI bisa kelola, bank dapat fee, eksportir dapat bunga," tambah Perry.