Sistem CEISA Bea Cukai Sempat Down, Kini Mulai Bertahap Kembali Normal

14 Juli 2021 13:34 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah kontainer terparkir di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah kontainer terparkir di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) memastikan sistem Customs-Excise Information System and Automation (CEISA) saat ini telah mulai bertahap berjalan normal. Sistem ini sempat mengalami gangguan sejak Kamis (8/7) pekan lalu.
ADVERTISEMENT
CEISA merupakan sistem informasi kepabeanan dan cukai, yang di dalamnya terdiri dari berbagai aplikasi, yang digunakan untuk proses administrasi, pelayanan, pengawasan, dan hal yang terkait dengan tugas dan fungsi DJBC.
"Hasil dari penanganan, saat ini beberapa aplikasi dalam Sistem CEISA secara bertahap telah kembali berjalan dan performanya tetap di monitor," ujar Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga DJBC Syarif Hidayat kepada kumparan, Rabu (14/7).
Lebih lanjut, Syarif berharap agar sistem CEISA tersebut bisa kembali normal dalam waktu dekat. "Kami harapkan sistem CEISA dapat kembali berjalan normal secara penuh dalam waktu dekat," jelasnya.
Kantor pengelola Pelabuhan Tanjung Priok yang merupakan anak perusahaan PT Pelindo II. Foto: Wendiyanto Saputro/kumparan
Menurut dia, saat ini tim DJBC juga terus bekerja keras untuk menangani gangguan sistem CEISA. Penanganan ini dilakukan terhadap pemulihan sistem dan di lapangan.
ADVERTISEMENT
"Benar bahwa saat ini Bea Cukai tengah bekerja keras menangani gangguan Sistem CEISA. Penanganan dilakukan terhadap pemulihan sistem dan juga penanganan di lapangan berupa penyediaan layanan secara manual bagi beberapa layanan yang masih terkendala secara sistem," jelas Syarif.
Sistem CEISA yang mengalami gangguan itu sebelumnya dikeluhkan pelaku usaha eksportir maupun importir. Layanan kepabeanan seperti pengurusan Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB), nota pelayanan ekspor (NPE), dan lainnya pada sistem tersebut menjadi terkendala.
Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayuran Indonesia (Aseibsindo) pun mengeluhkan hal itu. Sekretaris General Aseibsindo, Hendra Juwono, mengatakan pihaknya tidak bisa mengunggah dokumen/data maupun menerima respons atas dokumen yang sebelumnya telah diunggah ke sistem CEISA sejak beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT