Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
SKK Migas Dorong Pembangunan Infrastruktur Gas di Papua
20 Mei 2018 10:14 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB

ADVERTISEMENT
Sejak 2009, gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) dari Tangguh, Papua Barat, telah diekspor ke Korea Selatan dan China. Di dalam negeri, LNG Tangguh dikirim ke Jakarta dan Aceh.
ADVERTISEMENT
Tapi sampai hari ini, gas tersebut belum bisa dikirim ke Sorong, Manokwari, Jayapura, Merauke, dan daerah-daerah lain di Papua Barat dan Papua. Kendalanya adalah ketiadaan infrastruktur distribusi LNG.
Untuk mendorong terbangunnya infrastruktur distribusi LNG tersebut, pada tanggal 8 Mei 2018 yang lalu, IATMI (Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia) dan Unipa (Universitas Papua) dengan didukung oleh SKK Migas dan KKKS (RH Petrogas, BP Tangguh dan Pertamina EP) menyelenggarakan seminar nasional Sinergi Membangun Infrastruktur Distribusi Mini LNG, Iso-Tank, Mini Storage, Regasification di Indonesia Timur di Aimas Convention Center di Sorong, Papua Barat.
"Distribusi LNG akan menjamin pasokan energi di Provinsi Papua Barat dan Papua yang kemudian akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang meyakinkan," kata Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Amien Sunaryadi, dalam keterangan tertulis, Minggu (20/5).
ADVERTISEMENT
Proyek LNG Tangguh Train 1 dan 2 merupakan salah satu proyek migas terbesar di Indonesia. Pada tanggal 16 Juni 2017 Pemerintah menetapkan LNG Tangguh sebagai objek vital nasional dengan menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 58 tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Setelah Keputusan Final Investasi (Final Investment Decision/FID) Tangguh Train 3 disetujui Pemerintah pada 1 Juli 2016 lalu, diproyesikan train LNG 3 akan beroperasi pada tahun 2020, berkapasitas 3,8 juta ton per tahun, sehingga akan meningkatkan kapasitas total Tangguh LNG menjadi 11,4 juta ton per tahun.
Dari train baru tersebut, 75% produksi LNG akan dialokasikan untuk dijual ke PLN. Di samping itu, Tangguh Train 3 diproyeksikan akan memasok 4x2 MW listrik kepada PLN untuk penduduk di sekitar Kilang Tangguh LNG dan berkomitmen untuk penjualan gas hingga 20 MMSCFD demi memenuhi 50% kebutuhan listrik di provinsi Papua Barat.
ADVERTISEMENT