Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Smelter Aluminium Adaro Mulai Produksi di 2025, Investasi Lebih Rp 29,4 Triliun
10 Mei 2023 17:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
KAI merupakan perusahaan proyek untuk smelter aluminium ADMR dengan kapasitas 500.000 ton per tahun dengan kepemilikan 65 persen. Sedangkan 22,5 persen kepemilikan proyek dari grup investasi dari China yaitu Legend Holdings dan 12,5 persen dari PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA).
“Investasinya secara keseluruhan termasuk pembangkit mencapai lebih dari USD 2 miliar (atau Rp 29,46 triliun, asumsi kurs Rp 14.732 per dolar AS) dan untuk tahap pertama akan memproduksi sebesar 500 ribu ton per tahun alumunium ingot. Rencananya kita akan memulai produksi komersial sekitar di kuartal II 2025,” kata Direktur Adaro Minerals Indonesia Totok Azhariyanto dalam konferensi pers RUPST di Hotel St Regis Jakarta, Rabu (10/5).
Adaro Minerals telah menjajaki kerja sama dengan pemain lokal untuk memasok kebutuhan alumina untuk smelter. Pasokan alumina untuk ADMR tersebut akan dipastikan sekitar enam bulan sebelum commercial operating date (COD).
ADVERTISEMENT
"Kita sudah mendapat MOU, sekitar 50 persen dari lokal dan sisanya dari traders. Ini masih COD, 6 bulan sebelum COD akan finalkan dalam agreement," kata Direktur Adaro Minerals Wito Krisnahadi.
Kemudian, Presiden Direktur Adaro Minerals Indonesia Christian Ariano Rachmat menjelaskan aluminium banyak dibutuhkan Indonesia tapi Indonesia masih impor hingga saat ini. Indonesia masih impor aluminium hampir 1 juta ton.
"Kita punya bauksit nya dikirim ke luar negeri jadi bentuk aluminium, aluminiumnya kita impor. Jadi kalau seperti itu terus, kalau kita punya di rumah uangnya ke luar negeri semua habis, kita jadi konsumen, kita tidak jadi produsen, lama lama savingnya kita habis," ujar pria yang akrab dipanggil Ario.
Pada tahap awal, proyek smelter Kaltara ini diharapkan untuk memproduksi aluminium batangan (ingot) sekitar 500 ribu ton per tahun, yang dapat ditingkatkan hingga 1,5 juta ton per tahun.
ADVERTISEMENT
Pengolahan mineral merupakan bagian inisiatif Adaro Minerals untuk berkontribusi terhadap ekonomi hijau Indonesia, yang sedang dikembangkan pemerintah secara besar-besaran dan menangkap peluang di dalamnya.
ADMR mengeluarkan USD 21,6 juta untuk belanja modal pada kuartal I 2023 dibandingkan USD 0,28 juta pada kuartal I 2022 terkait proyek infrastruktur di PT Maruwai Coal dan konstruksi smelter aluminium di bawah KAI.