Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Smelter Bakal Ramai, Hillcon Pede RI Jadi Produsen Nikel Terbesar
1 Maret 2023 20:58 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Direktur Hillcon Jaya Angdika mengatakan segmen jasa pertambangan menyumbang sekitar 44 persen terhadap total pendapatan Hillcon. Program hilirisasi pemerintah untuk baterai listrik sebagai bahan baku kendaraan listrik menjadi prospek menarik bagi segmen nikel.
“Industri nikel spesial karena tidak ekspor ke luar negeri dengan menjualnya ke smelter tetangga. Lima tahun ke depan permintaan akan nikel akan naik bisa 3 kali lipat dan Indonesia mendorong hilirisasi ini sampai ke EV,“ ujar Angdika di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (1/3).
Jaya menekankan potensi industri nikel di Indonesia lebih menarik dibanding China dan Eropa. Dengan biaya produksi yang rendah, investor akan tertarik untuk membangun baterai listrik di Tanah Air.
“Ini mulai muncul smelter teknologi terbaru, yaitu nikel kadar rendah. Nanti dijadikan produk MHP (Mixed Nickel-Cobalt Hydroxide Precipitate). Ini nanti dijadikan bahan baku EV. Permintaan nickle ore naik,” katanya.
ADVERTISEMENT
Dengan banyak pemilik tambang dan pemilik smelter bekerja sama, Jaya optimistis perusahaan akan mendapat tambahan kontrak baru. Untuk menjadi pemain utama, Hillcon berniat membuka 3 tambang baru.
"Yang urusan kerja sama itu antar pemilik tambang dan pemilik smelter. Jangan lupa kebijakan pemerintah itu kalau mau bikin tambang bikin smelter. Jadi mereka akan feeding ke pemilik smelter masing-masing," tuturnya.