Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Smelter Freeport di Gresik Bakal Serap Mayoritas Pekerja Lokal
12 Maret 2024 15:04 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf, mengatakan smelter tembaga ini menyokong peningkatan perekonomian di Indonesia, khususnya serapan tenaga kerja lokal. Selama masa konstruksi, smelter tersebut menyerap 40 ribu pekerja. Sedangkan saat sudah beroperasi ditargetkan mampu menyerap sekitar 1.500 pekerja.
“Ini keunikan smelter tembaga PTFI, di mana untuk menjadi negara maju kita harus mengandalkan SDM dalam negeri, dan serapan tenaga kerjanya ini 98 persen tenaga kerja Indonesia dengan rincian sebanyak 50 persen pekerja lokal,” katanya melalui keterangan resmi, Selasa (12/3).
Pembangunan Smelter PTFI, kata Heri, juga menutup Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (BK3N) 2024 dengan capaian 32 juta jam kerja selamat.
Progres pembangunan smelter tersebut mencapai 90,6 persen per Desember 2023 dan ditargetkan mulai beroperasi pada Juni 2024. Pabrik pemurnian tembaga itu merupakan bagian dari percepatan hilirisasi tambang yang dicanangkan pemerintah.
“Progres pembangunan smelter ini sesuai dengan perencanaan dan ditargetkan mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2024 mendatang,” jelas Heri.
ADVERTISEMENT
Smelter tembaga PTFI ini akan mulai berproduksi pada Agustus 2024 dan ramp up mencapai kapasitas penuh pada akhir Desember 2024. Artinya, kata dia, pabrik peleburan tembaga itu bisa beroperasi penuh pada akhir 2024.
Smelter tembaga ini akan menjadi smelter single line terbesar di dunia dengan kemampuan memurnikan konsentrat tembaga berkapasitas produksi 1,7 juta ton dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton per tahun.
Selain katoda tembaga, produksi utama smelter ini adalah emas, perak murni batangan, dan Platinum Group Metal (PGM). Ada pula produk sampingan smelter yang menelan investasi hingga USD 3,1 juta miliar tersebut yakni asam sulfat, gipsum, dan timbal.
Produksi emas di smelter PTFI Gresik ini mencapai 50 ton per tahun dan 150-200 ton perak per tahun. Produk sampingan dari lumpur anoda dalam proses peleburan menghasilkan emas dan perak murni mencapai 6 ribu ton per tahun.
ADVERTISEMENT
Adapun produk sampingan lainnya, yakni asam sulfat sebanyak 1,5 juta ton per tahun, terak tembaga 1,3 juta ton per tahun, dan gipsum 150 ribu ton per tahun.
Wakil Presiden Direktur PTFI, Jenpino Ngabdi mengatakan saat smelter Gresik sudah beroperasi maksimal, maka seluruh rangkaian proses peleburan tembaga hasil pertambangan milik PTFI akan dimurnikan di dalam negeri.
“Setelah smelter beroperasi penuh pada akhir 2024, seluruh hasil tambang PTFI akan dimurnikan di dalam negeri. Hal ini akan meningkatkan nilai tambah dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi penerimaan negara,” kata Jenpino.
Live Update