Smelter Freeport di Gresik Resmi Beroperasi, Produksi Mulai Agustus 2024

Konsentrat tembaga perdana tiba di smelter baru Freeport di Gresik, Jawa Timur, Jumat (21/6/2024). Foto: Dok. Freeport Indonesia

Pemerintah meresmikan smelter tembaga kedua milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Kamis (27/6). Peresmian dihadiri Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Tony mengatakan smelter ini merupakan smelter nomor satu terbesar dengan kapasitas input 1,7 juta ton konsentrat tembaga.

"Output-nya dari smelter ini sekitar 600-700 ribu ton, atau 650 ribu ton katoda tembaga, dan bisa dimurnikan di sini Desember yaitu lumpur anoda yang akan menghasilkan emas, perak, dan beberapa logam lainnya. Jumlah emasnya kira-kira antara 50-60 ton, peraknya sekitar 220 ton per tahun," kata Tony di Gresik, Kamis (27/6).

Smelter raksasa ini berhasil diselesaikan PTFI tepat waktu dari waktu 5 tahun yang diberikan pemerintah. Selama 1,5 tahun dipakai untuk pematangan lahan.

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas saat meresmikan smelter kedua PTFI di Manyar, Gresik, Jawa Timur, Kamis (27/6/2024). Foto: Edmiraldo Sigerar/kumparan

Tony menjelaskan produksi akan dimulai 6-10 minggu setelah smelter diresmikan hari ini. Waktu itu diperlukan untuk pemanasan smelter. Produksi perdana katoda tembaga diperkirakan mulai Agustus 2024 nanti.

"Jadi diperkirakan kita coba push untuk dapat memproduksi katoda tembaga di sekitar pertengahan Agustus sehingga dilakukan sebelum atau dalam rangkaian peringatan HUT RI 17 Agustus," pungkasnya.