Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Smelter Gresik Freeport Digadang-gadang Bakal Genapkan Produk Hilir Tembaga RI
13 Oktober 2022 17:48 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Diketahui, pemerintahan era Jokowi kini serius mendorong produk hilir agar meningkatkan nilai tambah komoditas yang selama ini diekspor dari Indonesia berupa barang mentah.
Chairman of the Board and CEO Freeport-McMoRan Richard C. Adkerson mengatakan bahwa selama ini Freeport sudah tidak lagi mengekspor tembaga dalam bentuk bijih mentah. Selama ini pihaknya sudah mengekspor 95 persen produk hilir berupa konsentrat tembaga.
"Sebelum hilirisasi, 95 persen dari nilai tembaga sudah diolah di Freeport dan sekarang sesuai dengan arahan dari Presiden kami akan membangun smelter baru sehingga menangkap 5 persen nilai tambah terakhir bagi Indonesia," kata Richard saat ditemui pasca memberi orasi ilmiah di Universitas Indonesia, Rabu (5/10).
Adapun saat ini PT Freeport Indonesia mengekspor konsentrat tembaga tersebut ke pasar internasional, khususnya di kawasan Asia seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, China hingga India.
ADVERTISEMENT
Pembangunan Smelter di Gresik tersebut, kata Richard, adalah wujud komitmen PTFI untuk mewujudkan cita-cita pemerintah dalam mendorong hilirisasi di dalam negeri. Terlebih, Richard menyebut posisi PTFI saat ini telah dimiliki oleh negara dengan kepemilikan saham sebesar 51 persen."PTFA tidak pernah mengekspor tembaga dalam bentuk bijih mentah. Selama ini yang sudah kami ekspor adalah konsentrat tembaga yang sudah mencakup 95 persen nilai tambah, dan kita akan tambah menjadi 100 persen dengan Smelter yang di Gresik," tegasnya kembali.
Smelter yang dibangun di atas area seluas 100 hektare di Kabupaten Gresik Jawa Timur itu akan memiliki kapasitas produksi 1,7 juta konsentrat ton per tahun. Hingga saat ini, progres pembangunannya mencapai 39,9 persen dan sudah menelan anggaran USD 1,3 miliar, atau setara RP 19,73 triliun (kurs Rp 15.179).
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas mengatakan bahwa pada akhir tahun 2022 ini pembangunan ditargetkan akan selesai 50 persen dengan anggaran mencapai USD 1,5 miliar. Kemudian pada pertengahan 2024 dia menargetkan Smelter di Gresik bisa mulai produksi.
"Diharapkan pada akhir 2023 mechanical construction selesai semuanya dilanjutkan dengan pre-commissioning sehingga di pertengahan 2024 bisa mulai produksi," pungkas Tony.