Smelter Nikel Kedua Kalla Group Ditargetkan Selesai Dibangun di 2027

11 Juni 2024 17:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Marketing, Strategy, Digitalization Director Kalla Zumadi SM Anwar usai media briefing di Plataran Dharmawangsa, Selasa (11/6/2024). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Marketing, Strategy, Digitalization Director Kalla Zumadi SM Anwar usai media briefing di Plataran Dharmawangsa, Selasa (11/6/2024). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kalla Group menargetkan smelter di bawah unit bisnis sektor pengolahan nikel, PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS), untuk fase kedua selesai dibangun pada 2027.
ADVERTISEMENT
Dalam proses produksi, PT Bumi Mineral Sulawesi menerapkan proses Eco-Green, di mana penggunaan sumber daya listrik menggunakan pembangkit listrik tenaga air. Marketing, Strategy, Digitalization Director Kalla, Zumadi SM Anwar, mengatakan smelter pertama yaitu Ferro Nickel bakal beroperasi di 2024 dengan target produksi nikel hingga 33.000 ton per tahun.
“Untuk smelter punya fase 1 fase 2 di lokasi yang sama. (Smelter) kedua target selesai dibangun 2027,” ujar Zumadi dalam media briefing di Plataran Dharmawangsa, Jakarta, Selasa (11/6).
Saat ini BMS telah menyerap 1.500 tenaga kerja, terdiri dari produksi di pabrik pertama sekitar 500 orang dan konstruksi di pabrik kedua sekitar 1.000 orang.
“Makanya kita targetkan 2024, smelter pertama kita harapkan produksi,” kata Zumadi.
ADVERTISEMENT
Pengembangan smelter tersebut akan membuka ribuan lapangan kerja bagi masyarakat Sulawesi Selatan dan Indonesia. Kata pemilik Kalla Group sekaligus Wakil Presiden ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK), pemurnian bijih nikel dilakukan oleh pekerja dalam negeri.
Setiap smelter yang dibangun membutuhkan paling tidak 1.000 tenaga kerja. JK memastikan seluruh smelter miliknya lebih mengutamakan pekerja dalam negeri.
Smelter yang terletak di Kecamatan Bua tersebut merupakan satu dari dua smelter di Sulawesi Selatan yang menggunakan hydro power. Karena itu, produk feronikel perusahaannya bisa diekspor ke Eropa dan Amerika.
JK cukup bangga karena smelter pertama milik perusahaan Kalla Group sudah mulai berproduksi setelah menjalani proses pembangunan dalam lima tahun terakhir.
“Ini dibangun lima tahun terakhir dan hasilnya kita lihat sudah mulai berproduksi,” kata JK dalam keterangan resmi, Selasa (23/4).
ADVERTISEMENT