Smelting Borong 100 Ribu Ton Konsentrat Tembaga dari Amman Mineral

20 Juni 2019 14:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Direktur PT Smelting (dua dari kiri), Hiroshi Kondo dan Senior Manager Technical Service Smelting (tiga dari kiri), Bouman Situmorang, di Gresik, Jawa Timur. Foto: Elsa Olivia Karina L Toruan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Direktur PT Smelting (dua dari kiri), Hiroshi Kondo dan Senior Manager Technical Service Smelting (tiga dari kiri), Bouman Situmorang, di Gresik, Jawa Timur. Foto: Elsa Olivia Karina L Toruan/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Smelting di Gresik, Jawa Timur, memutuskan untuk membeli sebanyak 100 ribu ton konsentrat tembaga dari PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).
ADVERTISEMENT
Jumlah konsentrat tembaga yang dibeli dari Amman ini meningkat dari tahun 2018 lalu yang sebesar 80 ribu ton.
Senior Manager Technical Service Smelting, Bouman Situmorang, mengatakan bahwa permintaan konsentrat dari Amman meningkat atas pertimbangan dua hal. Pertama, konsentrat tembaga yang dipasok dari PT Freeport Indonesia (PTFI) banyak mengandung timbal.
Konsentrat yang mengandung banyak timbal ini nantinya akan menghambat produksi katoda karena sulit dimurnikan. Untuk menyiasatinya, butuh konsentrat tembaga yang mengandung sedikit timbal sebagai campuran.
“Konsentrat dari PTFI banyak mengandung pengotor berupa timbal (Pb) karena berasal dari tambang yang mau habis. Makanya kita ambil dari Amman karena kandungan timbal dalam konsentrat Amman itu kecil sehingga bisa dijadikan sebagai pencampur,” katanya saat ditemui di Pabrik PT Smelting, Gresik, Kamis (20/6).
ADVERTISEMENT
Selain itu, Smelting juga ingin memaksimalkan kapasitas produksi pabrik. Saat ini, pabrik Smelting di Gresik mampu mengolah 1,1 juta ton konsentrat tembaga.
Sementara, pasokan konsentrat tembaga dari PTFI sekitar 1 juta ton. Untuk menutup kekurangan bahan baku 100 ribu ton, Smelting membeli konsentrat dari Amman.
“Kita mau maksimalkan produksi juga makanya beli dari Amman. Selama ini kan kita kapasitas 1,1 juta sedangkan dari PTFI baru bisa pasok sekitar 1 juta saja. Sisanya kita ambil dari Amman 100 ribu ton,” tambahnya.