Sosok Bambang Haryadi, Politisi Gerindra yang Usir Dirut Krakatau Steel dari DPR

14 Februari 2022 16:50 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Bambang Haryadi, politisi Partai Gerindra, yang juga Anggota/Wakil Ketua Komisi VII DPR. Foto: Andri/Man/dpr.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Bambang Haryadi, politisi Partai Gerindra, yang juga Anggota/Wakil Ketua Komisi VII DPR. Foto: Andri/Man/dpr.go.id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rapat Komisi VII DPR dengan Dirut Krakatau Steel, Silmy Karim, berakhir dengan pengusiran. Silmy Karim diminta meninggalkan rapat oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR yang juga politisi Partai Gerindra, Bambang Haryadi.
ADVERTISEMENT
Pengusiran itu sendiri bermula saat Silmy Karim menanggapi pertanyaan Bambang Haryadi selaku pemimpin rapat, sebelum pertanyaannya selesai disampaikan. Bambang Haryadi menganggap cara Silmy Karim merespons, tak sesuai ketentuan teknis persidangan.
"Betul (Anda sebagai Dirut Krakatau Steel). Anda tolong hormati persidangan ini. Ada teknis persidangan. Kok kayaknya Anda enggak menghargai Komisi? Kalau sekiranya Anda enggak bisa ngomong di sini, Anda keluar," kata Bambang dengan nada tinggi, Senin (14/2).
Mengutip dpr.go.id, Bambang Haryadi merupakan kelahiran Jember, Jawa Timur, 42 tahun lalu. Awalnya dia berkiprah di LSM Top 21 sebagai anggota dewan pakar.
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) berbincang dengan Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Silmy Karim (kiri) saat Public Expose Krakatau Steel 2020 di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (28/1/2020). Foto: Indrianto Eko Suwarso/Antara Foto
Sementara kiprah politiknya di Gerindra dimulai dari Tunas Indonesia Raya (Tidar) pada 2007-2010. Di organisasi kepemudaan di bawah partai bentukan Prabowo Subianto itu, Bambang Haryadi sempat menjabat Ketua Wilayah Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Posisinya sebagai anggota DPR kali ini, merupakan periode kedua. Sebelumnya, Bambang Haryadi pernah bertugas di Komisi III yang membidangi hukum. Sejak Mei 2021, Fraksi Partai Gerindra menugaskannya di Komisi VII yang membidangi sektor migas dan industri.
Pernyataan dan tanggapan Bambang Haryadi dengan Silmy Karim dalam rapat, awalnya seputar pabrik blast furnace Krakatau Steel yang dibangun untuk mengurangi impor, namun justru operasinya akan dihentikan.
"Bagaimana ini? Pabrik Blast Furnace ini dihentikan, tapi satu sisi ingin perkuat produksi dalam negeri. Ini jangan seperti maling teriak maling. Jangan kita ikut bermain, tapi pura-pura enggak ikut bermain," kata politisi Partai Gerindra itu.
Politisi dari Fraksi Partai Gerindra Bambang Hariyadi (ketiga dari kiri) resmi menggantikan rekan separtainya, Ramson Siagian. Foto: Runi/nvl/dpr.go.id
Belum selesai Bambang menyampaikan pertanyaannya, Silmy bertanya balik. "Maksudnya maling bagaimana, Pak?" tanya Silmy.
ADVERTISEMENT
Silmy juga terkesan keberatan, posisinya di rapat sebagai Dirut Krakatau Steel, dikaitkan dengan kasus seorang pengusaha baja swasta yang sedang ditangani Polda Metro Jaya.
"Saya akan meminta kejelasan dari Polda Metro Jaya mengenai kasus baja yang melibatkan Kimin Tanoto. Itu salah satu anggota Anda, namanya Kimin Tanoto," lanjut Bambang.
Disinggung nama Kimin Tanoto, Silmy langsung menjawab. Menurut dia, kapasitasnya dalam rapat hari ini sebagai Dirut Krakatau Steel, bukan Ketua Umum IISIA (Indonesia Iron and Steel Industry Association).