SPBU Swasta Belum Sepakat Serap, Pertamina Tetap Impor Satu Kargo BBM Lagi
1 Oktober 2025 20:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
SPBU Swasta Belum Sepakat Serap, Pertamina Tetap Impor Satu Kargo BBM Lagi
Deskripsi 160 karakter:
Pertamina tetap impor 1 kargo BBM meski SPBU swasta seperti Vivo dan BP-AKR urung membeli. Negosiasi kualitas dan pasokan masih berlanjut.kumparanBISNIS

ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) akan kembali mendatangkan satu kargo BBM tambahan, meskipun belum ada kesepakatan pembelian BBM murni atau base fuel dengan seluruh badan usaha SPBU swasta.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, mengatakan Pertamina sudah mengimpor satu kargo berisi 100.000 barel BBM, yang rencananya akan diserap oleh PT Vivo Energy Indonesia.
Namun, Vivo urung membeli 40.000 barel BBM tersebut. Hal serupa juga dilakukan PT Aneka Petroindo Raya (APR) atau SPBU BP-AKR, sehingga hingga kini belum ada kesepakatan dari badan usaha swasta.
“Kargo kedua itu insya Allah besok sudah tiba di pelabuhan. Jadi besok sudah ada dua kargo, dan ini kami terus mengupayakan agar SPBU swasta dapat melakukan negosiasi lanjutan,” jelas Laode saat RDP Komisi XII DPR, Rabu (1/10).
Pertamina Patra Niaga sebelumnya telah menyisihkan kuota impor untuk diserap badan usaha swasta yang kehabisan pasokan, yakni 1,2 juta kiloliter untuk BBM RON 92 dan 270 ribu kiloliter BBM RON 98.
ADVERTISEMENT
Ditemui usai rapat, Laode menjelaskan bahwa negosiasi antara Pertamina dan badan usaha swasta masih berlanjut. Ia berharap seluruh kargo yang telah diimpor dapat diserap sepenuhnya.
“Kita percepat dulu negosiasinya. Kan sebenarnya negosiasi dengan Pertamina ini belum final, masih berjalan,” tegas Laode.
Laode juga berharap kargo kedua yang akan datang besok memiliki kualitas sesuai spesifikasi yang dibutuhkan badan usaha swasta, sebelum menentukan kebijakan berikutnya.
“Nah, sekarang kan sudah ada dua kargo. Katakanlah satu kargo ini masih tidak sesuai, kargo kedua kita tunggu seperti apa sebelum kita putuskan langkah selanjutnya,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Ahmad Muchtasyar, mengatakan kadar etanol dalam BBM pada kargo pertama yang diimpor Pertamina sebesar 3,5 persen sebenarnya masih dalam ambang batas ketentuan pemerintah.
ADVERTISEMENT
“Secara regulasi diperkenankan etanol sampai jumlah tertentu, kalau tidak salah sampai 20 persen. Sedangkan ada etanol 3,5 persen ini yang membuat SPBU swasta tidak melanjutkan pembelian,” jelasnya.
Impor BBM pertama oleh Pertamina tersebut dibawa oleh kargo MT Sakura dengan kapasitas 100.000 barel. Ahmad memastikan badan usaha swasta masih membuka peluang negosiasi dengan melihat spesifikasi BBM pada kargo berikutnya.
“Teman-teman SPBU swasta berkenan bernegosiasi pada kargo selanjutnya, kalau memang kualitas dan kontennya sesuai dengan spesifikasi masing-masing merek,” tandas Ahmad.
