SPBUN Tantui Maluku Jual Biosolar untuk Nelayan 4,5 KL/Hari, Harga Disubsidi

18 Desember 2024 22:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga (PPN) Riva Siahaan (kedua dari kiri) menemani Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengunjungi 88.971.01Tantui di Ambon, Maluku, Rabu (18/12/2024). Foto: PPN
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga (PPN) Riva Siahaan (kedua dari kiri) menemani Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengunjungi 88.971.01Tantui di Ambon, Maluku, Rabu (18/12/2024). Foto: PPN
ADVERTISEMENT
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) 88.971.01Tantui di Ambon, Maluku, menjadi tempat pengisian bahan bakar untuk nelayan melaut. Paling banyak yang dipakai nelayan adalah BBM biosolar.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, yang mendampingi Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat meninjau SPBUN mengatakan penyaluran biosolar di sini mencapai 4,5 kiloliter (KL) per hari dan 2,5 KL untuk dexlite.
"Harga solar subsidi ditetapkan sebesar Rp 6.800 per liter sesuai kebijakan pemerintah, sedangkan harga Dexlite berada pada Rp 13.700 per liter," kata Riva di lokasi, Rabu (18/12).
Riva mengatakan harga yang dipatok Pertamina Patra Niaga sama dengan harga di seperti di Jakarta untuk memastikan suplai energi ke masyarakat termasuk nelayan dapat berjalan dengan baik. Dengan kesiapan stok BBM yang terjamin, nelayan di wilayah Ambon Maluku diharapkan dapat menjalankan aktivitas mereka dengan baik.
“Pertamina Patra Niaga terus menjalankan amanah dari Pemerintah dan Kementerian ESDM untuk menyalurkan bahan bakar solar subsidi guna mendukung keberlanjutan aktivitas nelayan," jelas Riva.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Bahlil memastikan kesiapan sektor energi dalam menghadapi perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, termasuk di SPBUN ini.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat mengunjungi SPBUN di Kota Ambon, Provinsi Maluku, Rabu (18/12/2024). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
“Kami datang bersama BPH Migas dan Pertamina untuk memastikan kesiapan stok BBM Nelayan di seluruh Indonesia. Maluku adalah salah satu hub untuk wilayah Maluku Utara dan Papua, jadi kami ingin memastikan aktivitas nelayan tetap berjalan lancar selama Natal dan Tahun Baru, alhamdulillah stok BBM di sini aman,” ujar Bahlil saat peninjauan.
Dari hasil kunjungannya, Bahlil mengungkapkan stok BBM yang ada di SPBUN Tantui saat ini sudah cukup untuk melayani kebutuhan para nelayan.
“Kapasitasnya bisa sampai 20-21 hari, jadi masuk dalam kategori yang aman. Dari sisi harga juga tidak mahal, harganya sesuai dengan harga subsidi yang ditetapkan,” tambahnya.
ADVERTISEMENT