Sri Mulyani Bahas Evaluasi KTT G20 Bali dengan Jokowi, Ini Hasilnya

28 November 2022 16:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berbincang dengan Presiden Jokowi di acara KTT G20. Foto: Instagram/@smindrawati
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berbincang dengan Presiden Jokowi di acara KTT G20. Foto: Instagram/@smindrawati
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan evaluasi hasil pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali dalam rapat terbatas (ratas) dengan Presiden Jokowi, Senin (28/11).
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani menjelaskan, tindak lanjut dari hasil KTT G20 menyangkut tiga area yang merupakan tema besar G20 sekaligus prioritas Indonesia. Pertama, dari sektor transisi energi yang menjadi komitmen terbesar.
Kedua, kesepakatan KTT G20 menghimpun skema pendanaan transisi energi dalam kerangka just energy transition partnership (JETP) sebesar USD 20 miliar. Selain itu, ada juga platform energy transition mechanism (ETM) dengan komitmen USD 500 juta dengan leverage hingga USD 4 miliar.
"Pihak yang mem-follow up tentu dari sisi PLN, karena ini adalah menyangkut transisi energi dari non renewable ke renewable nanti kita akan bicara dengan berbagai independent power plant (IPP)," ujarnya kepada wartawan usai ratas, Senin (28/11).
Menkeu menilai, transisi energi perlu didukung dengan kebijakan dan insentif baik perpajakan maupun nonperpajakan. Hal ini menjadi tindak lanjut dan evaluasi terbesar dan menjadi perhatian negara G7, China, dan negara Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi (kiri), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (tengah) dan Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani gelar konfrensi pres terkait KTT G20 di Bali. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Untuk yang kedua di bidang kesehatan seperti yang diketahui sudah dibentuk pandemic fund dengan nilai USD 1,5 miliar," lanjut dia.
Dia mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk menyampaikan proposal penggunaan untuk Indonesia dan kerja sama antar negara-negara.
"Ini semuanya nanti akan dilakukan bulan-bulan mendatang sehingga kita bisa mendapatkan manfaat dari kerja sama maupun dari sisi pendanaan," imbuhnya.
Sri Mulyani menambahkan, tindak lanjut area selanjutnya adalah ekonomi digital. Perhelatan G20 kemarin telah meluncurkan sistem integrasi pembayaran digital dengan 5 negara ASEAN dan digital currency dari Bank Indonesia (BI).
"Kita juga akan terus mendorong financial inclusion dan ini sangat penting terutama bagi lembaga-lembaga keuangan baik yang bank maupun yang terutama non bank yang basisnya digital," pungkas dia.
ADVERTISEMENT