Sri Mulyani Curhat, Gajinya Lebih Kecil dari Direktur Keuangan

7 Februari 2020 17:59 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers penyelundupan di pesawat Garuda Indonesia. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers penyelundupan di pesawat Garuda Indonesia. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sore ini menghadiri acara Business Gathering yang diadakan asosiasi pengusaha, Kadin, Apindo, hingga Hipmi. Acara ini pun dihadiri oleh sekitar 1.200 pengusaha.
ADVERTISEMENT
Dalam pemaparannya, Sri Mulyani membeberkan sejumlah tantangan untuk Indonesia maju. Salah satunya adalah persoalan birokrasi.
“Birokrasi lama. Ini pasti pada bilang, iya anak buahnya ibu tuh. Makanya kita lakukan reform, continue reform,” ujar Sri Mulyani di Hotel Kempinski, Jakarta, Jumat (7/2).
Menurutnya, untuk melakukan reformasi memerlukan kerja keras. Apalagi di Indonesia terdiri dari beberapa kementerian dan lembaga, termasuk pemerintah daerah.
Saat menjelaskan hal itu, Sri Mulyani sempat berguyon dan curhat colongan (curcol). Menurutnya, Menteri Keuangan pun perlu memastikan seluruh belanja yang ditransfer ke kementerian dan lembaga lainnya tepat.
“Sekarang bicara birokrasi, pusat dan daerah, kita cari cara, tools-nya apa untuk perbaiki kualitas dan performance birokrasi,” katanya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) hadiri Mandiri Investment Forum di Jakarta, Rabu (5/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
“Di sini pengusaha ada yang punya anak usaha ribuan, jutaan, bagaimana ini melakukan manajemen secara baik. Ada yang merasakan seperti saya di sini kan? Akhirnya saya enggak sendiri,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani juga bilang, tugasnya sebagai menteri lebih berat dibandingkan para pengusaha. Namun gajinya jauh lebih rendah dari para pengusaha tersebut.
“Tahun ini belanjanya Rp 2.500 triliun, tapi belanjanya banyak sampai transfer ke daerah dan Dana Desa. Tapi gaji saya sama gaji CFO (Chief Finance Officer) Bapak/Ibu, lebih tinggi Bapak/Ibu. Bahkan di situ ada yang overpaid,” ujar Sri Mulyani.