Sri Mulyani Minta LPEI Bantu Pengusaha Perempuan Jadi Eksportir

26 Desember 2022 11:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
LPEI Ajak Pelaku Usaha Perempuan Jadi Eksportir.  Foto: Dok. LPEI
zoom-in-whitePerbesar
LPEI Ajak Pelaku Usaha Perempuan Jadi Eksportir. Foto: Dok. LPEI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) untuk membantu para pengusaha perempuan untuk menjadi eksportir. Sebab, langkah tersebut bisa juga berdampak positif ke kinerja ekspor Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani mengatakan program pelatihan atau coaching harus diberikan agar ada peningkatan kinerja, khususnya untuk ekspor.
“Negara hadir melalui berbagai instrumen keuangan maupun berbagai institusi yang diberikan penugasan khusus oleh pemerintah seperti LPEI untuk mendorong ekspor nasional serta coaching program kepada para pelaku UMKM terutama para pelaku usaha perempuan,” kata Sri Mulyani melalui keterangan tertulis dari LPEI, Senin (26/12).
Sri Mulyani merasa coaching program menjadi salah satu upaya yang bisa membuat pengusaha perempuan menjadi eksportir. Selain itu, akses pembiayaan juga harus dimaksimalkan.
Sri Mulyani cek UMKM di Presidensi G20. Foto: LPEI-Kemenkeu
"Dengan coaching program yang diberikan kepada eksportir perempuan ini akan makin memperluas basis daya saing Indonesia dalam rangka menembus pasar global baik melalui akses pembiayaan maupun pendampingan oleh LPEI," ujar Sri Mulyani.
ADVERTISEMENT
Kepala Kantor Cabang LPEI Surakarta, Irwan Prasetiyawan, mengungkapkan pihaknya telah menggelar coaching program sebagai upaya peningkatan ekspor. Ia menjelaskan LPEI memiliki mandat yang diatur dalam Undang-undang No 2 Tahun 2009 untuk mendorong ekspor nasional melalui Pembiayaan, Penjaminan, Asuransi, dan Jasa Konsultasi untuk mendukung para pelaku usaha berorientasi ekspor, tak terkecuali para pelaku UMKM.
“Penguatan kompetensi dan kapasitas para pelaku UMKM terus dilakukan dan tingkatkan baik dari sisi pembiayaan antara lain fasilitas Penugasan Khusus Ekspor (PKE) UKM maupun pendampingan dengan program unggulan, seperti Coaching Program for New Exporter (CPNE) dan Desa Devisa,” terang Irwan.
Sejak 2019 hingga November 2022, LPEI telah meningkatkan jumlah eksportir baru secara signifikan yang mencapai 468 persen dari 38 eksportir menjadi 216 eksportir. Selain itu hingga November 2022 total pembiayaan PKE UKM mencapai lebih dari Rp 3,69 triliun yang terdiri dari 133 debitur di sektor furnitur, makanan olahan, produk tekstil jadi, peralatan elektronik, produk karet lainnya, bahan kayu, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
“Kegiatan coaching memberikan dampak positif bagi para pelaku UMKM yang ingin meningkatkan kapasitas dan kompetensinya. Mengikuti sesi talkshow dan business forum serta berkonsultasi dengan LPEI melalui booth Coaching Clinic diharapkan semakin memberikan wawasan serta akses informasi yang berguna untuk mengembangkan bisnis kedepan,” tutur Irwan.