Sri Mulyani Tampil Satu Layar dengan Reza Rahadian

3 Mei 2020 6:55 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sri Mulyani dan Reza Rahadian. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan & Munady Widjaja
zoom-in-whitePerbesar
Sri Mulyani dan Reza Rahadian. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan & Munady Widjaja
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani tampil bareng dengan aktor Reza Rahadian dalam perbincangan dua arah di akun Instagram masing-masing secara live. Keduanya mengobrol banyak hal, terutama penanganan pemerintah dalam menghadapi pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Dalam perbincangan bertajuk 'Obrolan #PejuangCorona' yang berlangsung pada Jumat (1/5) sore itu, mereka berdiskusi seputar ketahanan ekonomi dalam menghadapi goncangan wabah COVID-19, mulai dari Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) yang ditujukan untuk penyelamatan ekonomi dan stabilitas keuangan, dukungan pemerintah terhadap pekerja seni, hingga Kartu Prakerja.
Pertama, soal kebijakan Perppu. Kata Sri Mulyani, setiap negara punya cara untuk merespons dengan cara yang luar biasa. Di Indonesia, kematian dari kegiatan ekonomi terutama di level akar rumput, usaha kecil menengah dan kemudian menimbulkan PHK, kemiskinan akan meningkat, bisa mengancam sektor keuangan.
"Maka pemerintah mengeluarkan Perppu sebagai landasan hukum karena kegentingan yang memaksa di mana situasi yang berubah sangat cepat, ancaman sangat tinggi terhadap keselamatan manusia, sosial, ekonomi, yang mengancam keuangan," kata Sri Mulyani dalam unggahannya di Instagram dikutip kumparan, Minggu (3/5).
ADVERTISEMENT
Kedua, relaksasi untuk Industri film. Para pekerja seni, bisnis perfilman, saat ini sedang tidak berfungsi karena tidak ada perdagangan dalam industri film.
Karena itu, kata Sri Mulyani, peraturan Menteri Keuangan nomor 23 telah memperluas 18 sektor yang akan memperoleh relaksasi, termasuk di dalamnya sektor hiburan (perfilman) dan para pekerja seni. PPh pasal 21 karyawan akan dibebaskan atau ditanggung pemerintah, pajak korporasi akan mendapatkan keringanan hingga 30 persen.
Ketiga, Kartu Prakerja. Menurut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, kartu tersebut awalnya didesain sesuai janji Presiden Joko Widodo untuk menyiapkan tenaga kerja Indonesia agar kemampuannya meningkat. Program ini kemudian dimodifikasi karena adanya pandemi, agar menjadi bantalan sosial di mana sebagian diberikan tunai untuk menopang kehidupan (layaknya bantuan sosial), sebagian tetap untuk pelatihan karena peningkatan skill tetap harus berjalan.
ADVERTISEMENT
"Jika ada yang kurang sampaikan masukan dengan cara yang baik. Ini adalah bentuk keterlibatan masyarakat dan kepedulian kepada negara. Ayo kita sama-sama mengawal dan membenahi. Kita tidak boleh menyerah untuk memperbaiki sistem pelatihan ini," ujarnya.
Dia juga menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Reza Rahadian dan para generasi muda yang sudah memenuhi tanggung jawab sebagai warga negara untuk membayar pajak. Pelaporan pajak secara online sudah ditutup per 30 April 2020.
****
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona