Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
19 Ramadhan 1446 HRabu, 19 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Sri Mulyani Ungkap Lelang Surat Utang Laris di Tengah Melemahnya Pasar Saham
18 Maret 2025 18:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Di tengah dinamika pasar saham yang cukup tinggi, lelang Surat Utang Negara (SUN) justru mendapatkan hasil positif.
ADVERTISEMENT
Lelang SUN tersebut, kata Menteri Keuangan Sri Mulyani, menunjukkan respons pasar yang sangat kuat dengan total penawaran masuk (incoming bid) mencapai Rp 61,75 triliun, atau 2,38 kali lipat dari target indikatif sebesar Rp 26 triliun.
“Ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap pemerintah dan pengelolaan APBN 2025. Kalau mereka tidak percaya, mereka tentu tidak akan ikut dalam incoming bid,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers, Selasa (18/3).
Dari total penawaran tersebut, Rp 13,95 triliun atau 22,59 persen berasal dari investor asing, yang dipercaya menggambarkan kepercayaan investor asing yang cukup tinggi.
“Penawaran yang dimenangkan atau awarded bid mencapai Rp 28 triliun, ini artinya tadi disebutkan target untuk lelang di minggu ini adalah Rp 26 triliun, kami memenangkan Rp 28 triliun, ini diatas target yang sudah kita tetapkan,” tambah Sri Mulyani.
ADVERTISEMENT
Dari jumlah tersebut, investor asing berhasil memenangkan penawaran senilai Rp 5,33 triliun, atau 19,04 persen dari total awarded bid.
Imbal hasil (yield) yang dicapai juga relatif baik, yaitu pada tingkat yield yang sama dengan di secondary market, sehingga pemerintah tidak perlu harus memberikan premium atau tambahan imbal hasil untuk bisa menarik investor.
“ Ini artinya kepercayaan sekali lagi. Jadi kepercayaan terhadap APBN dan pengelolaannya menyebabkan income in bid tinggi dan yield yang kita tangkap tidak perlu diberikan premium,” jelas Sri Mulyani.
Adapun besaran awarded bid beserta yield-nya untuk masing-masing seri/tenor adalah sebagai berikut:
- SPN tenor 12 bulan (Rp 2,00 triliun): 6,25000 persen
- FR0104 tenor 5 tahun (Rp 12,70 triliun): 6,70023 persen
ADVERTISEMENT
- FR0103 tenor 10 tahun (Rp 7,15 triliun): 7,01985 persen
- FR0106 tenor 15 tahun (Rp 1,75 triliun): 7,03713 persen
- FR0107 tenor 20 tahun (Rp 4,10 triliun): 7,07804 persen
- FR0105 tenor 40 tahun (Rp 300 miliar): 7,10892 persen
Bursa Efek Indonesia (BEI) membekukan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Hal ini dipicu oleh penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 5,02% ke 6.146.