Stasiun Jatake, Proyek Perdana KAI–Swasta dengan Akses Langsung ke Mal

19 April 2025 19:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penumpang menunggu KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
zoom-in-whitePerbesar
Penumpang menunggu KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
ADVERTISEMENT
PT Kereta Api Indonesia Tbk (Persero) melaporkan progres pembangunan fisik Stasiun Jatake sudah 75,9 persen. Stasiun ini merupakan proyek strategis hasil kolaborasi KAI dengan pihak swasta, yaitu PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), ditarget rampung pada Juli 2025.
ADVERTISEMENT
“Stasiun Jatake menjadi stasiun pertama hasil kolaborasi KAI dan swasta dengan konsep seamless connection ke area pusat perbelanjaan,” ucap Vice President Public Relations KAI Anne Purba, dikutip Sabtu (19/4).
Kata Anne, Stasiun Jatake bakal langsung terhubung dengan pusat perbelanjaan, ini memudahkan pengguna Commuter Line yang ingin menikmati akses mudah ke berbagai fasilitas publik dan komersial. Menurutnya, konsep ini menghadirkan kemudahan mobilitas sekaligus mendukung pengembangan kawasan berbasis transit oriented development (TOD).
Pembangunan stasiun ini menggunakan skema creative financing, tanpa ketergantungan pada anggaran negara (non-APBN), sebuah model kemitraan strategis yang sejalan dengan semangat efisiensi dan inovasi BUMN.
“Kemudahan akses menjadi salah satu nilai lebih dari proyek ini dengan seamless connection ke mal, ketersediaan moda lanjutan yang terintegrasi, serta lokasi yang strategis di kawasan BSD, Stasiun Jatake kami rancang sebagai simpul transportasi urban yang efisien, nyaman, dan dapat diakses dengan mudah,” ungkapnya.
Ilustrasi BSD. Foto: Shutterstock
Dia mengeklaim stasiun ini akan memudahkan akses masyarakat BSD dan sekitarnya menuju layanan milik KAI Group yaitu Commuter Line, mengurangi beban transportasi pribadi, serta menciptakan titik temu (meeting point) yang nyaman karena berada dalam kawasan pusat perbelanjaan.
ADVERTISEMENT
Kementerian Perhubungan mendukung pembangunan stasiun ini lewat pemberian izin konsesi. Dari sisi permintaan, keberadaan Stasiun Jatake menjawab kebutuhan nyata akan perluasan kapasitas layanan di lintas Tanah Abang-Rangkasbitung. Anne mencatat, volume pengguna Commuter Line di jalur ini menunjukkan tren peningkatan yang konsisten dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2022, volume penumpang mencapai 48.338.858 orang, naik signifikan menjadi 64.899.516 orang pada 2023. Tren ini berlanjut pada 2024, di mana total volume mencapai 73.296.200 pengguna, melonjak hampir 52 persen dalam kurun waktu dua tahun.
Memasuki tahun 2025, pada bulan Januari hingga Maret, lintas Tanah Abang–Rangkasbitung telah melayani 19.089.018 pelanggan. Dengan rincian, 6.297.941 pengguna pada Januari, 6.328.982 pada Februari, dan 6.462.095 pengguna pada Maret.
ADVERTISEMENT
"Stasiun Jatake diharapkan dapat menyerap lonjakan volume ini sekaligus mendorong redistribusi penumpang secara lebih merata," tambah Anne.
Ia menegaskan strategi ekspansi layanan seperti ini akan menjadi pola pembangunan berkelanjutan KAI dalam menghadapi tantangan urbanisasi dan mobilitas perkotaan di masa depan.
Lebih jauh, kehadiran stasiun baru ini juga akan menstimulasi pertumbuhan kawasan di sekitarnya. Potensi bangkitan kawasan akibat aksesibilitas yang meningkat dapat memicu geliat ekonomi lokal dan meningkatkan nilai tambah bagi properti dan bisnis di sekitar stasiun.