Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Strategi Yudist Ardhana Optimalkan Youtube Shopping Affiliates
8 Januari 2025 16:33 WIB
·
waktu baca 4 menitEra digitalisasi membuka peluang bagi mereka yang berani berinovasi, salah satunya Yudist Ardhana. Tak hanya aktif sebagai content creator, pria asal Bali ini juga terjun ke dunia YouTube Shopping Affiliates .
Melalui program ini, Yudist bisa mengintegrasikan link afiliasi produk Shopee langsung ke dalam konten video. Ia pun memberikan hiburan sekaligus nilai tambah bagi penontonnya dengan merekomendasikan produk-produk yang relevan.
Yudist mengatakan, dunia digital menjadi wadah untuk berkarya sekaligus sarana untuk terus berkembang baik secara personal maupun profesional. Dirinya bisa mengeluarkan semua ide di kepala, dan menambah pengalaman baru.
“Bahkan belajar skill baru, networking, dan tentunya mendapatkan penghasilan. Saat ini, teknologi sudah semakin maju, dan masyarakat kini bahkan bisa berbelanja langsung dari sebuah video. Hal inilah yang juga mendorong saya untuk bergabung dengan YouTube Shopping Affiliates pada Oktober 2024,” kata Yudist.
Baginya, bergabung dengan Youtube Shopping Affiliates merupakan potensi besar untuk masa depan. Sebab, semakin banyak orang yang bisa belanja langsung dari YouTube menuju link Shopee yang tertera, terutama jika produk yang ingin dibeli, sudah di-review atau dikonsumsi oleh kreator favoritnya.
“Tentunya, program ini juga membuka jalan baru bagi content creator untuk menghasilkan pendapatan tambahan dari komisi yang dihasilkan,” lanjut Yudist.
Transisi ke Dunia YouTube Shopping Affiliate: Strategi Yudist untuk Berkembang
Salah satu strategi utama pemilik akun YouTube dengan 23,5 juta subscribers itu adalah selalu mempelajari audience dan kebutuhannya.
Dengan pendekatan yang autentik, Yudist merekomendasikan produk-produk yang relevan dengan konten yang dibuat.
Mulai dari perlengkapan rumah tangga, elektronik, gadget, barang unik, hingga kebutuhan kreator, lewat konten yang dikemas dengan pendekatan personal dan tidak kaku.
"Melalui program YouTube Shopping Affiliates, kami memiliki kesempatan untuk memperluas jangkauan dan menjalin koneksi dengan beragam pihak, mulai dari pelaku usaha lokal, UMKM hingga brand-brand besar,” katanya.
“Kami juga merasa terbantu, dengan ragam pilihan produk dari berbagai kategori yang disediakan Shopee. Kami sebagai konten kreator memiliki kebebasan untuk memilih dan menyajikan rekomendasi produk terbaik bagi audiens," lanjut Yudist.
Meskipun baru bergabung dalam beberapa bulan, Yudist telah merasakan dampak positif yang menjanjikan dari YouTube Shopping Affiliates. Pendapatan dari integrasi link produk Shopee di video-video YouTube miliknya, baik di video lama maupun baru, mulai menunjukkan hasil yang signifikan.
Tambahan komisi dari fitur inilah yang menjadi motivasi besar bagi Yudist untuk terus mendalami potensinya.
“Berbeda dengan konten hiburan yang hanya mengukur jumlah penonton, di YouTube Shopping Affiliates saya juga mempelajari mengenai konversi penjualan. Ini tantangan baru yang membuat saya termotivasi untuk mempelajari skill marketing, sales, dan komunikasi jualan secara soft-selling yang dikemas dengan kreatif,” jelas Yudist.
Bagi Yudist, kunci untuk meraih kesuksesan adalah kreativitas, relevansi, dan konsistensi. Kombinasi ketiganya menjadi elemen penting dalam menciptakan konten yang tidak hanya menarik untuk hiburan, tetapi juga efektif untuk promosi.
Strategi Yudist Cari Peluang lewat YouTube Shopping Affiliate
1. Amati Tren yang Sedang Berkembang
Inspirasi dalam membuat konten bisa datang dari tren yang tengah populer di masyarakat.
“Bisa berupa aktivitas, barang-barang, makanan, gaya hidup, atau lokasi yang sedang booming maupun viral. Bagi saya semua ini bisa banget dijadikan bahan inspirasi,” ungkap Yudist.
Namun, kata Yudist, penting bagi seorang kreator untuk mengidentifikasi tren mana yang benar-benar sesuai dengan audiens mereka, jangan sampai terjebak mengikuti tren yang tidak sesuai atau hanya sekadar populer.
2. Fleksibilitas dalam Dunia Digital yang Terus Berubah
Dunia digital sangat dinamis dan tren bisa berubah dengan sangat cepat. Apa yang viral hari ini, bisa jadi sudah terlupakan besok. Oleh karena itu, fleksibilitas menjadi hal yang sangat penting.
Yudist mengingatkan bahwa penting bagi kreator untuk tidak terjebak hanya pada satu tren saja, tetapi memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Tak luput, kreator perlu memastikan bahwa tren yang mereka ikuti tetap mencerminkan nilai-nilai dan gaya pribadi mereka.
3. Jaga Hubungan dengan Audience
Penonton adalah elemen utama kesuksesan seorang kreator. Bagi Yudist, hubungan ini tidak hanya tentang interaksi sesaat, melainkan hubungan yang harus dijaga agar terciptanya loyalitas.
Koneksi yang kuat dengan subscriber biasanya dibangun Yudist dengan cara berinteraksi lewat komentar, menjawab pertanyaan lewat video, atau feedback mereka yang bisa menjadi ide konten kreatif berikutnya.
4. Memaksimalkan Program YouTube Shopping Affiliate
Program seperti YouTube Shopping Affiliates menjadi cara yang sangat efektif untuk memberikan nilai tambah bagi konten yang diproduksi oleh para konten kreator.
Jadi jangan lupa untuk mencantumkan link affiliate produk Shopee yang sesuai pada video YouTube, agar penonton dapat langsung terkoneksi terhadap produk yang direkomendasikan, dan tambahan komisi.
“Jangan takut untuk keluar dari zona nyaman, karena di luar sana ada begitu banyak peluang yang menunggu untuk dijelajahi,” tutup Yudist.
Bagi para kreator yang ingin mengikuti jejak sukses Yudist Ardhana, bergabunglah dengan YouTube Shopping Affiliates dan ubah passion menjadi peluang.
Dengan minimal 10 ribu subscribers, kamu bisa menghasilkan tambahan cuan sambil menyalurkan hobi. Pastikan channel YouTube sudah tergabung di YPP (Program Partner YouTube) atau sudah dimonetisasi. Temukan informasi lebih lanjut di sini .
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio
Live Update
ASN Kemendiktisaintek membentangkan spanduk bertuliskan "Institusi Negara Bukan Perusahaan Pribadi Satryo dan Istri", Senin (20/1). Sejumlah karangan bunga bertuliskan kata-kata satir juga ditujukkan kepada Menteri Satryo Soemantri.
Updated 20 Januari 2025, 12:42 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini