Subsidi Mobil Listrik Rp 80 Juta, Bahlil: Hitungannya Belum Akurat

15 Desember 2022 14:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di Gedung Nusantara I DPR RI, Rabu (14/12/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di Gedung Nusantara I DPR RI, Rabu (14/12/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah berencana untuk memberikan insentif berupa subsidi untuk kendaraan listrik. Salah satunya yakni, memberikan subsidi sebesar Rp 80 juta bagi masyarakat yang ingin membeli mobil listrik khusus buatan pabrik di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, jumlah subsidi tersebut dikatakan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia masih belum pasti, lantaran sedang dalam hitung-hitungan.
"Nggak ada (subsidi Rp 80 juta). Informasi itu masih belum akurat hitungannya, itu hitungan-hitungannya. Tapi kan belum pasti. Kisarannya mungkin. Bisa saja. Tapi kan kita belum pasti, belum memutuskan," kata Bahlil di UPN Veteran Yogyakarta, Kamis (15/12).
Bahlil mengatakan bahwa saat ini semua negara tengah mengembangkan ekosistem Electric Vehicle (EV). Termasuk juga memberikan subsidi, contoh terdekat di Thailand.
"Thailand itu sekarang dia melakukan subsidi motor dan mobil. Lalu kemudian memaksa investor untuk melakukan industri manufaktur di sana (Thailand). Nah kita ini mau jadi negara apa, kalau kita ini mau menjadi negara konsumen aja ya jangan kita membuat persaingan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Pengunjung melihat mobil Hyundai Ioniq 5 pada ajang pameran GIIAS 2022 di ICE BSD, Tangerang, Kamis (11/8). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Namun, apabila Indonesia ingin membangun industri di dalam negeri maka minimal harus mencontoh yang dilakukan Thailand. Indonesia sendiri memiliki keunggulan membangun ekosistem baterai mobil listrik.
"Thailand tidak memiliki ekosistem untuk membangun baterai mobil kita punya. Itu sebenarnya di sana," jelasnya.
Target realisasi industri mobil listrik ini, jika ingin cepat paling tidak harus dimulai tahun depan menurut Bahlil. "Kalau mau invetasinya cepat bisa masuk ya paling lambat awal tahun depan sudah harus clear," katanya.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menjelaskan, insentif kepada pembeli mobil listrik masih dalam tahap finalisasi. Tapi hampir pasti subsidi diberikan demi mempercepat penggunaan kendaraan listrik di Tanah Air.
"Jumlah dari subsidinya akan kami hitung. Tapi kira-kira pembelian mobil listrik akan diberi insentif Rp 80 juta," kata Agus di Brussels, Belgia, dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (15/12).
ADVERTISEMENT
Sementara untuk pembelian mobil listrik hybrid, subsidi yang diberikan ke warga Rp 40 juta. Untuk motor listrik juga mendapatkan keringanan Rp 8 juta khusus motor listrik baru. Sedangkan motor konversi jadi motor listrik, disubsidi Rp 5 juta.