Sulitnya Dapat Minyak Goreng Rp 14.000, Sudah Ludes Sejak Sebulan Lalu

5 Januari 2022 20:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Minyak Goreng subsidi pemerintah kosong di gerai Ritel Jakarta. Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Minyak Goreng subsidi pemerintah kosong di gerai Ritel Jakarta. Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
Harga minyak goreng terus merangkak naik. Pemerintah kemudian menyediakan minyak goreng dengan harga Rp 14.000 per liter untuk meringankan beban masyarakat.
ADVERTISEMENT
Namun, berdasarkan penelusuran yang selama ini dilakukan, minyak goreng dengan harga tersebut sulit didapat. Di daerah Cilebut, Kabupaten Bogor, misalnya, tak ditemukan minyak goreng murah program pemerintah itu.
Hari ini, kumparan kembali menelusuri keberadaan minyak goreng Rp 14.000 per liter di kawasan Pasar Minggu. Sebab, pemerintah mengeklaim jika pengadaan minyak goreng murah itu diperpanjang hingga Juni 2022.
Ada empat gerai ritel yang didatangi, 2 gerai Indomaret dan 2 gerai Alfamart. Namun, lagi-lagi hasilnya nihil. Salah satu toko ritel Indomaret di kawasan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mengatakan minyak goreng subsidi pemerintah itu sudah ludes sejak Desember tahun lalu.
"Ada dua merek minyak Rp 14.000 yaitu merek ‘Mitra’ dan ‘Amanda’. Minyak goreng ini biasanya datang dalam satu dus. Satu dus biasanya berjumlah 12 unit," kata salah seorang karyawan Indomaret Jati Padang, Aisah, Rabu (5/1).
ADVERTISEMENT
Seorang pengunjung memilih minyak goreng kemasan di Supermarket. Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Menurut Aisah, mengaku toko tempatnya bekerja hanya mendapat empat kali pengiriman. Hingga Desember 2021, jumlah migor yang tersedia hanya 48 kemasan.
Aisah dan beberapa karyawan di ritel lain tidak tahu penyebab mengapa minyak ini kosong. Mereka hanya menerima stok minyak goreng dari distributor pusat.
“Setiap dua hari sekali, kita terima stok barang dari distributor pusat. Distributor pastinya kirim kalau stoknya ada. Namun akhir-akhir ini, sudah jarang dikirim,” terangnya.
Selain minyak Rp 14.000, minyak goreng merek lain per satu liter jarang ditemui di swalayan. Pihak ritel juga membatasi pembelian minyak.
"Masyarakat membeli minyak goreng maksimal dua unit. Batas pembelian ini sudah otomatis di sistem pembayaran kami," tutupnya.