Survei Indef: Kontribusi Formula E ke Ekonomi Jakarta Capai Rp 2,63 Triliun

24 Juni 2022 5:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
Pebalap tim Jaguar TCS Racing Mitch Evans memacu kecepatan pada balapan Formula E seri kesembilan di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Jakarta, Sabtu (4/6/2022).
 Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pebalap tim Jaguar TCS Racing Mitch Evans memacu kecepatan pada balapan Formula E seri kesembilan di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Jakarta, Sabtu (4/6/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Institute for Development of Economics and Finance (Indef), mengumumkan hasil surveinya terkait kontribusi ajang balap mobil listrik Formula E ke ekonomi Jakarta.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, Indef mencatat kontribusi balapan Formula E ke ekonomi Jakarta mencapai Rp 2,63 triliun, atau mendongkrak 0,08 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) riil di DKI dalam satu tahun.
"Itu bukan untuk perusahaan, tetapi justru ke perekonomian Jakarta, jadi menggerakkan sektoral," kata Kepala Pusat Makro dan Keuangan Indef, M Rizal Taufikurahman, dikutip dari Antara, Jumat (24/6).
Taufikurahman merinci, berdasarkan kajian Indef, total dampak ekonomi tersebut yakni dampak terhadap tambahan PDRB DKI Jakarta mencapai Rp 2,04 triliun dan dampak langsung sebesar Rp 597 miliar.
Dampak tambahan PDRB tersebut merupakan efek berlipat terhadap ekonomi Jakarta dari pelaksanaan balap mobil listrik Formula E. Sedangkan untuk dampak langsung tersebut mulai dari persiapan hingga acara balapan berlangsung.
ADVERTISEMENT
Indef merinci asumsi dampak langsung itu terdiri dari alokasi belanja modal sebesar Rp 213 miliar, alokasi belanja operasional mencapai Rp 112 miliar, dan biaya komitmen Rp 216 miliar.
Pebalap tim Jaguar TCS Racing Mitch Evans memacu kecepatan pada balapan Formula E seri kesembilan di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Jakarta, Sabtu (4/6/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Selain itu, pengeluaran pengunjung dan tiket mencapai Rp 52,4 miliar dan transaksi UMKM mencapai Rp4,54 miliar.
Indef menggunakan metodologi analisis dampak ekonomi Formula E Jakarta itu dengan pendekatan kualitatif menggunakan data primer melalui diskusi grup (FGD), survei, dan wawancara mendalam baik daring dan luring.
Selain itu, pendekatan kuantitatif menggunakan data sekunder melalui survei instansi, desk study, dan literatur. Sumber data primer diperoleh dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha, dan data sekunder dari dinas dan lembaga terkait.
Indef juga mengadakan survei kepada pengunjung dengan jumlah responden mencapai 1.555 responden kuantitatif dan 71 responden kualitatif, yang diambil satu pekan setelah balapan melalui surat elektronik dan pesan aplikasi.
ADVERTISEMENT