Survei: Warga Makin Kesepian Meski Penduduk Dunia Makin Padat, Rentan Penyakitan

10 Agustus 2023 12:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kesepian. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kesepian. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sebuah survei yang dilakukan Badan Statistik dan Ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS), mengungkap makin banyak warga yang kesepian. Hal itu terjadi justru ketika populasi penduduk dunia terus meningkat, hingga pada 2023 ini ditaksir penghuninya mencapai 8 miliar jiwa.
ADVERTISEMENT
Melalui American Time Use Survey (ATUS), ditanyakan kepada responden di mana mereka berada dan apa yang mereka lakukan dari menit ke menit, di luar waktu kerja, tidur, dan aktivitas personal lainnya. Survei itu juga menanyakan, bersama siapa responden dalam menjalani waktu tersebut.
Dari survei terungkap, tren warga menghabiskan waktu dalam kesendirian terus meningkat, yakni dari 43,5 persen menjadi 48,7 persen. Pada 2021, porsi waktu yang dihabiskan seorang diri dalam sehari lebih dari 8 jam.
Pada 2020, waktu yang dihabiskan dalam kesendirian jauh meningkat hingga 50,7 persen dari total durasi waktu dalam sehari. Tapi survei mengesampingkan data tersebut, atas pertimbangan bias sebagai dampak puncak pandemi COVID-19.
Survei di AS menunjukkan waktu yang dihabiskan dalam kesendirian makin meningkat dari tahun ke tahun. Grafik: The Washington Post
Jadi Kaya, Sepi Bikin Menderita
ADVERTISEMENT
Kisah seorang pasien yang diungkap Kepala Badan Kesehatan Masyarakat AS, Vivek Hellerge Murthy, mengungkapkan kasus kesepian yang dialami orang-orang kaya. Murthy yang juga seorang dokter bedah di Angkatan Laut AS, menerima kisah penyesalan orang yang jadi kaya setelah menang lotere.
Semula, ujar Murthy, pria itu pekerja biasa yang bertahun-tahun hidup dalam kesederhanaan. Pengeluarannya semata mengandalkan gaji bulanan yang dia terima, sampai suatu saat dia memenangkan lotere.
"Dalam semalam, hidupnya berubah. Dia berhenti dari pekerjaannya dan pindah ke sebuah rumah besar di lingkungan yang terjaga ketat. Namun saat dia duduk di hadapan saya, dia dengan sedih menyatakan menderita karena kesepian. Tidak lagi mengenal tetangganya dan kehilangan kontak dengan rekan kerjanya dulu. Dia pun terkena tekanan darah tinggi dan diabetes," ujar Murthy.
ADVERTISEMENT
Setiap saat, satu dari setiap dua orang AS mengalami tingkat kesepian yang terus meningkat. Hal ini dialami orang dengan beragam karakter, tak peduli dia introvert atau ekstrovert, kaya atau miskin, baik muda atau pun lebih tua. Kesepian bisa dipicu oleh kehilangan orang yang dicintai atau pekerjaan, pindah ke kota baru, atau kesulitan kesehatan atau keuangan.
Negara yang penduduknya paling merasa kesepian berdasarkan survei 2022. Infografik: Statista
Sementara itu di antara berbagai negara di dunia, Brasil merupakan negara yang penduduk-nya paling sering merasa kesepian. Dari survei tahun 2022, separuh (50 persen) dari penduduk Brasil merasa kesepian dalam fase yang sering. Hampir sepertiganya (28 persen) sesekali merasa kesepian.

Kesepian di Antara Penduduk Indonesia

Hal serupa juga terjadi di negara berkembang Asia seperti Indonesia. Sebuah studi yang dilakukan Karl Peltzer dan Supa Pengpid seperti dimuat di International Journal of Mental Health Systems, mengungkap tren yang sama di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Masalahnya jadi meluas, karena kesepian memicu munculnya berbagai penyakit. "Kesepian berkorelasi dan berhubungan dengan variabel kesehatan pada populasi umum di Indonesia," demikian ditulis di jurnal tersebut.
Ilustrasi pasien sedang berobat. Foto: Rocketclips, Inc./Shutterstock
Penelitian itu dilakukan pada rentang 2014-2015 terhadap responden yang berusia 15 tahun ke atas. Peneliti mengkaji prevalensi rasa kesepian pada responden, disertai pengukuran tekanan darah, tinggi dan berat badan, kesehatan fisik dan mental, perilaku kesehatan dan pengukuran variabel psikososial.
Prevalensi kesepian yang dilaporkan (kadang-kadang atau sepanjang waktu atau 3-7 hari per minggu) adalah 10,6 persen (11,0 persen untuk responden perempuan dan 10,1 untuk responden pria). Sebanyak 8,0 persen dilaporkan kadang-kadang mengalami kesepian (1-2 hari/minggu).
Penelitian itu sendiri, masih memerlukan riset lanjutan. "Beberapa faktor yang terkait dengan kesepian diidentifikasi, yang memerlukan penelitian lebih lanjut di Indonesia," tulis laporan studi di bagian kesimpulan.
ADVERTISEMENT