Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Susi Diganjar Rekor MURI karena kumparan Festival Danau Sunter
28 Februari 2018 13:16 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti senang akhirnya bisa meluncurkan buku yang ditulis sendiri olehnya. Buku tersebut berjudul Laut Masa Depan Bangsa .
ADVERTISEMENT
Susi pun asyik memberikan paparan materi mengenai isi bukunya tersebut di depan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, guru besar Universitas Indonesia Rhenald Kasali, dan pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia Faisal Basri. Di tengah keasyikan Susi memberikan materi, tiba-tiba salah satu tamu undangan, Jaya Suprana memberikan kejutan.
"Ibu Susi mendapatkan Piagam Penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas rekor Kategori Pendidikan Politik Konstruktif Duel Dayung Renang Pada Festival Danau Sunter . Atas dua nama Bu Susi dan Pak Sandi," ungkap Jaya di Gedung Mina Bahari III, Jakarta, Rabu (28/2).
Jaya pun langsung memberikan piagam tersebut kepada Susi. Sontak suasana berubah menjadi riuh dengan iringan tepuk tangan dari para peserta yang hadir. Lantas, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD juga ikut berdiri dan mendokumentasikan penyerahan piagam MURI kepada Susi.
ADVERTISEMENT
Susi pun terlihat kaget dan gembira ketika menerima piagam tersebut. Menurut Susi, duelnya dengan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno tersebut diawali dari ajakan gurauan semata.
"Kalau Pak Sandi menang dia cuma minta dibawa ke Wakatobi. Itu murah paling Rp 50 juta. Tapi kalau saya menang kan saya enggak keluar duit buat paddling ke luar kota tiap minggu. Ya sudah win-win solution saja," ujar Susi.
Dikonfirmasi pada kesempatan yang sama, Senior Manager MURI, Awan Rahargo, mengatakan piagam tersebut merupakan ide dadakan dari Jaya Suprana.
"Iya itu ide Pak Jaya saja. Baru semalam. Ditetapkannya per hari ini, 28 Februari 2018," ujar Awan.
Menurutnya, kategori politik konstruktif ini dipilih Jaya karena Susi dan Sandi melakukan satu hal yang memberikan dampak pendidikan politik yang baik bagi masyarakat. Piagam ini merupakan piagam pertama untuk kategori tersebut yang dikeluarkan oleh MURI.
ADVERTISEMENT