news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Susi Kritik Edhy soal Izin Penggunaan Pukat Cincin hingga Ekspor Benih Lobster

12 Juni 2020 15:53 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kelautan dan Perikanan 2014-2019, Susi Pudjiastuti mengikuti webinar 'Tantangan Indonesia untuk Mengakhiri Praktik Illegal Fishing'. Foto: screenshot/zoom
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kelautan dan Perikanan 2014-2019, Susi Pudjiastuti mengikuti webinar 'Tantangan Indonesia untuk Mengakhiri Praktik Illegal Fishing'. Foto: screenshot/zoom
ADVERTISEMENT
Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019, Susi Pudjiastuti, mengkritik kebijakan yang dibuat Kementerian KKP di bawah pimpinan Edhy Prabowo sebagai penggantinya.
ADVERTISEMENT
Susi menyayangkan keputusan Edhy mengizinkan penggunaan purse seine atau pukat cincin untuk menangkap ikan. Alat tangkap ini berbahaya bagi ketersediaan ikan di perairan Indonesia.
"Sekarang KKP bahkan memperbolehkan purse seine yang ditarik dengan dua kapal, ini tuna Indonesia akan habis. Dua kapal tarik jaring purse seine luar biasa, itu yang dilakukan kapal-kapal Vietnam mencuri di Natuna," ujar Susi dalam webinar yang digelar kumparan bersama IOJI, Jumat (12/6).
Susi mengingatkan agar Kementerian KKP melarang penggunaan alat-alat tangkap yang tidak ramah lingkungan serta berdampak buruk bagi keberlangsungan bibit ikan tersebut.
Padahal di bawah kepemimpinannya, Susi tegas melarang penggunaan cantrang hingga pukat trawl yang biasa digunakan kapal eks asing. Tujuannya untuk mengontrol perkembangan ikan demi menjaga ketersediaan pangan.
Susi Pudjiastuti (kanan) dan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo di acara Sertijab di KKP, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
"Kapal cantrang kita larang karena kebanyakan kapal eks asing pakai trawl, trawl dengan cantrang itu identik," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Susi, permasalahan tersebut kian kompleks dengan dibolehkannya ekspor benih lobster. Ia menilai, semua permasalahan perizinan tersebut saling terkait antara kebijakan yang satu dengan lainnya.
"Seperti di Natuna, kapal Vietnam memakai troll untuk mencari ikan ruca. Dari investigasi kita, ikan ruca yang ditangkap kapal Vietnam itu untuk kasih makan lobster-lobster yang dibesarkan bibitnya dari Indonesia, itu sangat kompleks," ujarnya.