Tabungan Pendidikan Sudah Ada, Tapi Siapkah dengan Masa Depan yang Tak Terduga?

27 Desember 2024 13:12 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perlunya perlindungan tabungan pendidikan anak. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perlunya perlindungan tabungan pendidikan anak. Foto: Shutterstock
“Alhamdulillah, tabungan pendidikan anak kita aman,” ucap Indah kepada suaminya, Rian, setelah mereka selesai menyusun rencana keuangan. Sebagai orang tua, mereka merasa lebih tenang karena dana untuk pendidikan si kecil sudah mulai terkumpul.
Namun, rencana keuangan yang sudah dirancang ternyata harus menghadapi kenyataan. Rian—yang menjadi tulang punggung keluarga—-harus cuti panjang akibat kondisi kesehatan yang tidak terduga.
Sementara itu, pengeluaran bulanan tetap berjalan, dan tabungan pendidikan yang telah disiapkan perlahan terpakai untuk kebutuhan lainnya.
Indah mulai menyadari, ternyata menabung saja belum cukup. Apa yang sudah direncanakan untuk masa depan anak, bisa berubah kapan saja.
Mungkin apa yang dialami Indah juga dirasakan oleh beberapa orang tua lainnya. Tak sedikit orang tua yang mungkin sudah mulai menyiapkan dana pendidikan anak sejak dini. Mereka merasa sudah berada di jalur yang benar dengan mempunyai simpanan di bank atau berinvestasi.
Namun, tidak semua orang tua menyadari bahwa rencana tersebut tetap rentan jika tidak dilengkapi dengan perlindungan terhadap risiko tak terduga.
Berdasarkan survei Perawatan Asia 2024 yang dilakukan Manulife, menunjukkan orang-orang di Asia sangat bergantung pada tabungan tunai atau simpanan bank dengan persentase mencapai 68 persen. Sementara persentase yang peduli terhadap produk investasi 39 persen.
Dengan biaya pendidikan yang semakin meningkat, perlu diingat nilai uang tunai akan turun seiring waktu. Apalagi dengan kondisi inflasi tinggi, hanya mengandalkan uang tunai tidaklah cukup.
Tanpa perlindungan, persiapan keuangan yang terlihat stabil hari ini bisa berubah dalam sekejap karena situasi di luar kendali, seperti gangguan kesehatan atau kehilangan pendapatan. Dalam kondisi tersebut, siapa yang bisa memastikan pendidikan anak tetap berjalan?
Pertanyaan ini menjadi alasan mengapa perlindungan keuangan menjadi sama pentingnya dengan perencanaan dana pendidikan. Karena, selain harus menyediakan dana pendidikan, tetapi kita juga perlu untuk mengantisipasi segala risiko di masa depan.
Manulife Syariah Indonesia memahami kekhawatiran ini dan menghadirkan solusi yang membantu para orang tua untuk tidak hanya mempersiapkan dana pendidikan anak, tetapi juga melindungi rencana tersebut dari berbagai kemungkinan.

Manulife Perlindungan Pendidikan Syariah: Menjaga Masa Depan Anak Tetap Aman

Manulife Syariah Indonesia berupaya memahami kebutuhan untuk melindungi pendidikan anak dengan memperkenalkan Manulife Perlindungan Pendidikan Syariah.
Mengusung tema siap tiap tahap, produk ini membantu para orang tua agar tak lagi cemas akan keberlangsungan pendidikan anak di setiap tahap jika terjadi hal tidak terduga.
Dengan menawarkan manfaat utama berupa santunan asuransi yang akan dibayarkan di tiap tahap pendidikan anak jika terjadi risiko sakit kritis, meninggal dunia, atau cacat tetap total terhadap orang tua (sebagai peserta).
Manulife Perlindungan Pendidikan Syariah memastikan masa depan pendidikan anak tetap terjaga hingga anak masuk ke tahap perguruan tinggi.
Selain santunan asuransi, pada saat terjadi risiko, maka penerima manfaat akan menerima 100 persen pengembalian kontribusi yang dapat digunakan untuk keperluan mendesak pada saat masa sulit.
Apabila tidak terjadi risiko hingga akhir masa asuransi, maka seluruh kontribusi yang telah dibayarkan akan dikembalikan kepada nasabah.
Direktur Distribusi Manulife Syariah Indonesia, Shafira mengatakan, penting bagi keluarga untuk memiliki perencanaan keuangan yang matang di tengah tingginya biaya pendidikan dan risiko finansial yang mungkin dihadapi setiap orang.
"Oleh karena itu, kami ingin memberikan solusi untuk memastikan bahwa risiko finansial yang mungkin timbul tidak menghentikan cita-cita anak untuk meraih pendidikan tinggi. Melalui Manulife Perlindungan Pendidikan Syariah, kami ingin membantu orang tua memastikan pendidikan anak tetap berjalan dan memberikan mereka ketenangan pikiran bahwa masa depan anak mereka terlindungi dengan baik,” ujar Shafira.
Tak hanya itu, Manulife Perlindungan Pendidikan Syariah dikelola sesuai dengan prinsip tolong menolong. Sehingga, selain dapat membantu keberlangsungan pendidikan anak, produk ini juga dapat membantu anak-anak sesama peserta.
Manulife Perlindungan Pendidikan Syariah tidak hanya menjawab kebutuhan masyarakat dan memberikan perlindungan finansial secara individu, tetapi juga membangun ekonomi syariah yang aman dan transparan.
Berbagi hari ini, bertumbuh esok hari, berdampak selamanya!