Taipan ke China Bareng Prabowo: Hadiri Forum Bisnis, Gaet Investasi

11 November 2024 7:32 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para taipan Tanah Air yang menyertai kunjungan Presiden Prabowo ke China.  Foto: Instagram/@arsjadrasjid
zoom-in-whitePerbesar
Para taipan Tanah Air yang menyertai kunjungan Presiden Prabowo ke China. Foto: Instagram/@arsjadrasjid
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke China pada 8-11 November 2024. Dalam kunjungannya, Prabowo juga ditemani para taipan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan unggahan Arsjad Rasjid melalui Instagram pribadinya @arsjadrasjid, terlihat Direktur Utama Bakrie Group, Anindya Bakrie; Bos Sinar Mas, Franky Oesman Widjaja, Presiden Direktur Indika Energy, Arsjad Rasjid, Direktur Utama Adaro Energy Indonesia, Gribaldi 'Boy' Thohir, Pendiri Barito Group, Prajogo Pangestu, sampai pendiri Artha Graha Group, Tommy Winata.
Para taipan tersebut berfoto dengan Hashim Djojohadikusumo di depan Great Hall of the People, Tiananmen Square, Beijing, China. Kehadiran para taipan yang mendampingi Prabowo ke China juga disebut sebagai upaya untuk meningkatkan kolaborasi di berbagai sektor termasuk perdagangan dan investasi.
"Kami berkomitmen untuk memperdalam kolaborasi di berbagai sektor, termasuk perdagangan dan investasi demi meningkatkan kesejahteraan Indonesia," ungkap Arsjad pada keterangan unggahannya.
Selain Arsjad, Anindya Bakrie juga mengunggah postingan serupa yang menunjukan momennya mendampingi Prabowo dalam kunjungan ke China. Anindya mengaku Ia bertindak sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia dalam kunjungan ini.
ADVERTISEMENT
Anindya juga bilang dalam kunjungan tersebut para pengusaha menjajaki kerja sama dengan berbagai lembaga dan perusahaan di sana. Beberapa sektor yang dijajaki adalah perumahan, perikanan dan pertanian. Menurutnya, berbagai kerja sama yang ada dapat mendorong pertumbuhan ekonomi 8 persen dan program pro rakyat.
"Kami dari dunia usaha juga telah bertemu dan menjajaki kerja sama dengan lembaga dan perusahaan China dari bidang perumahan, perikanan sampai pertanian," ungkap Arsjad.
Anindya menyampaikan perjalanan bersama Prabowo kali ini salah satunya untuk menarik investasi ke dalam negeri. Anindya bersama taipan lainnya mendatangi forum bisnis antara forum bisnis yang diadakan oleh KIKT atau Kadin Indonesia Komite Tiongkok 2024.
"Karena itu beliau [Prabowo] Indonesia-China menjalin kerja sama yang saling menguntungkan kedua belah pihak," kata Anindya melalui akun instagram seperti yang dikutip kumparan, Senin (11/11).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Arsjad Rasjid melalui akun instagram menyampaikan bahwa Kadin Indonesia akan segera meluncurkan white paper arah kebijakan dan pembangunan ekonomi 2024-2029, yang mengusulkan 7 langkah strategis untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional. Pada masa pemerintahan Prabowo, pertumbuhan ekonomi ditargetkan mencapai 8 persen.
"Meliputi pengembangan infrastruktur yang terintegrasi, mudah diakses, dan terjangkau; membangun ketahanan kesehatan dan transformasi layanan kesehatan; serta mewujudkan ketahanan energi," tulis akun dia @arsjadrasjid.
Kerja Sama Bisnis USD 10 Miliar
Prabowo menyebut dalam kunjungan ke China kali ini, akan ada kontrak bisnis antara perusahaan-perusahaan China dan Indonesia dengan nilai investasi lebih dari USD 10 miliar.
"Saya pikir ini menunjukkan kolaborasi yang erat dan juga partisipasi serta integrasi yang meningkat antara perusahaan-perusahaan Tiongkok dengan perusahaan-perusahaan Indonesia," kata Prabowo.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Prabowo juga menyebut Indonesia berminat untuk belajar dari China soal pemberantasan kemiskinan.
"Kita akan meningkatkan upaya kita untuk memberantas kemiskinan, dan saya kira kita ingin belajar lebih banyak dari pengalaman Tiongkok juga," lanjut Prabowo.
Di bidang pendidikan, Prabowo juga menyatakan keinginan untuk mengirim lebih banyak pelajar Indonesia ke perguruan tinggi di China. Hal ini diharap dapat membentuk generasi muda yang terdidik dan kompatibel dengan kondisi global.
Kerja sama Rantai Pasok Mineral
Presiden Prabowo di acara Indonesia-China Business Forum 2024 di Beijing, China, Minggu (10/11) Foto: Dok. Istimewa
Dalam kunjungan tersebut, Prabowo dan Presiden China Xi Jinping juga menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Kerja Sama Mineral Hijau antara Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dengan HE Wang Wentao, Menteri Perdagangan (MOFCOM) dan MoU Kerja Sama Sumber Daya Mineral dengan HE Zheng Shanjie, Ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC).
ADVERTISEMENT
“MoU ini menandai babak baru dalam kerja sama strategi Indonesia dan Tiongkok. Kolaborasi ini tidak hanya akan memperkuat rantai pasok mineral yang berkelanjutan, tetapi juga akan mendorong investasi signifikan dalam pengembangan energi bersih di kedua negara,” ungkap Bahlil.
Kerja sama dengan MOFCOM ditujukan untuk mendorong pengembangan industri mineral hijau mulai penambangan sampai hilirisasinya di Indonesia, yang sejalan dengan komitmen kedua negara dalam mengatasi perubahan iklim.
Sementara kerja sama dengan NDRC akan berfokus pada pengembangan dan pemanfaatan mineral yang sangat dibutuhkan dalam industri modern, membuka kesempatan kedua belah pihak untuk menjajaki peluang investasi dan kerja sama di sektor sumber daya mineral mulai penambangan sampai hilirisasinya, serta memperkuat rantai pasok sumber daya mineral yang aman dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungannya ke China, Prabowo juga didampingi deretan pejabat teras mulai dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Rosan Roeslani, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Wakil Menteri Pertahanan Doni Hermawan, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah, Duta Besar RI untuk RRT Djauhari Oratmangun, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI M. Tonny Harjono, serta Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muhammad Ali.