Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Fenomena 'bakar duit' atau menginvestasikan dana secara masif di awal bisnis pada startup disebut-sebut telah berakhir. Pasalnya, investor sudah mulai untuk mempertimbangkan pertumbuhan dan keuntungan bisnis.
ADVERTISEMENT
Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita tak menyangkal hal itu. Ia pun memahami hal itu umum terjadi. Tak hanya di Indonesia, namun juga di luar negeri.
Berkenaan itu, dia mengungkapkan bahwa Gojek akan terus mengedepankan inovasi dalam pengembangan bisnis ke depan. Alih-alih terus menebar promo-promo untuk menggaet pelanggan.
"Prinsip kita itu tumbuh secara berkesinambungan, tapi caranya tidak selalu dengan promo dan makanya kita harus inovatif," ujar Nila di Pasific Place, Jakarta, Kamis (16/1).
Pihaknya menegaskan, Gojek berfokus pada peningkatan pelayanan dan loyalitas pelanggan. Adapun tiga pilar produk yang bakal digenjot Gojek ialah GoFood, GoPay dan layanan transportasi seperti GoRide dan GoCar.
"Produk ini paling diminati pengguna. Kita akan selalu melakukan investasi jangka panjang yang konsisten agar bisa meningkatkan loyalitas pelanggan," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Sejak awal berdiri pada 2010, Gojek kini telah beroperasi di 207 kota di lima negara di Asia Tenggara. Per kuartal III tahun 2019, aplikasi dan ekosistem Gojek telah diunduh lebih dari 155 juta kali oleh pengguna Gojek di Asia Tenggara.