news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tak Melulu Soal Uang Kripto, Valas Bisa Jadi Pilihan Investasi Bagi Para Pemula

13 Juli 2021 10:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karyawan menghitung uang rupiah dan dolar AS di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (20/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Karyawan menghitung uang rupiah dan dolar AS di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (20/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
ADVERTISEMENT
Investasi di valuta asing atau valas memang belum seramai gaung dari instrumen seperti saham atau uang kripto. Namun, valas bisa menjadi salah satu instrumen investasi yang bisa dipertimbangkan. Apalagi ada isu tappering off dari The Fed yang bisa saja membuat dolar AS melambung.
ADVERTISEMENT
Perencana Keuangan dari Advisor Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, mengungkapkan valas sebenarnya bentuk investasi yang sudah dikenal dari lama. Ia mengatakan investasi valas bergantung dari kondisi dan situasi ekonomi dan politik di Indonesia dan negara yang uangnya ingin kita miliki.
Andy merasa dalam kondisi dan situasi ekonomi yang cenderung stabil pertukaran nilai mata uangnya, investasi di valas mungkin tidak terlalu signifikan persentase keuntungannya. Meski begitu, ia menganggap investasi di valas cocok untuk para pemula.
"Jangka waktunya mungkin cukup lama sekitar satu tahun untuk bisa mendapatkan keuntungan, namun akan jadi alternatif yang cukup menarik bagi yang baru mulai belajar berinvestasi," kata Andy saat dihubungi kumparan, Selasa (13/7).
Andy menjelaskan alasan menariknya karena risiko yang relatif rendah. Perkara risiko memang harus dipertimbangkan oleh para pemula. Jangan sampai baru memulai investasi sudah rugi karena belum memahaminya.
ADVERTISEMENT
"Risikonya (investasi valas) yang relatif rendah sehingga cocok bagi mereka yang merasa memiliki kemampuan menerima risikonya moderat atau konservatif," ujar Andy.
Andy menyarankan para pemula di investasi valas harus memahami kondisi mata uang negara yang bersangkutan. Menurutnya hal tersebut agar peluang keuntungan yang didapatkan semakin besar.
"Yang kita pilih terutama yang kondisi politik dan ekonomi di negara tersebut cukup stabil. tapi memang bisa dibilang pilihannya tidak banyak, dan paling kuat dan aman adalah memang dolar AS, di samping masih ada pilihan seperti dolar Australia atau Singapura," tutur Andy.