Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Tambah Penghasilan dari Hobi Belanja, Yuk Jadi Personal Shopper!
30 Maret 2022 13:19 WIB
·
waktu baca 5 menitTraveling atau liburan ke destinasi favorit kini jadi hobi baru masyarakat untuk melepas penat. Bahkan, tak sedikit orang rela menyisihkan sebagian pendapatannya demi bisa liburan ke luar negeri.
Menariknya, tidak hanya jadi sarana healing, hobi baru ini ternyata juga menghasilkan ide bisnis yang cukup menggiurkan bagi sebagian orang. Ya, seiring tren traveling ke luar negeri, profesi sebagai personal shopper pun makin dilirik.
Berbeda dari layanan jasa titip (jastip) yang hanya bertugas membelanjakan barang titipan, seorang personal shopper biasanya juga bertugas memberikan masukan kepada konsumen terkait barang yang akan dibeli.
Meski terlihat mudah dengan keuntungan menggiurkan yang bahkan bisa menutupi biaya akomodasi selama ke luar negeri, dibutuhkan persiapan matang sebelum memutuskan banting setir menjadi seorang personal shopper. Penyedia jasa ini dituntut bisa memenuhi semua pesanan pelanggan dari jarak yang jauh, dalam jumlah yang tidak sedikit, serta waktu yang terbatas. Sehingga tenaga ekstra dan kesabaran jadi salah satu kuncinya.
Namun bukan itu saja, beberapa hal ini juga harus dikuasai seorang personal shopper untuk memuaskan pelanggan sekaligus mengembangkan usahanya. Apa saja?
1. Tahu tren terkini
Seperti penjelasan sebelumnya, personal shopper biasanya diminta untuk memberikan pendapat terkait barang yang akan dibeli oleh konsumen. Karena itu, kamu harus selalu up to date terhadap tren terkini, tidak hanya seputar fashion, namun juga bidang lainnya mulai dari furniture hingga kuliner.
Apalagi ada kalanya kita menemui pelanggan yang ternyata masih kebingungan memilih produk yang bagus. Di sini peran personal shopper membantu menjelaskan kelebihan dan kekurangan produk, bahan, hingga kualitasnya.
2. Paham berbagai brand
Pelanggan personal shopper bisa dari kalangan apa saja, termasuk mereka dari kalangan menengah ke atas yang paham terhadap barang branded. Untuk mengimbanginya, kamu juga harus menguasai pengetahuan mengenai produk branded, terutama dari luar negeri.
Jadi agar tidak kesulitan, ada baiknya lakukan riset terlebih dahulu. Mulai dari produk-produk populer dan best seller sebuah brand, hingga produk yang limited edition. Selain itu jangan lupa perhitungkan lokasi belanja, penginapan, hingga transportasinya agar aktivitas belanja jadi lebih efektif.
3. Transparan terhadap harga
Terkadang saat berbelanja, kita akan menemui adanya selisih harga barang yang berbeda dari kesepakatan awal yang bisa jadi lebih mahal atau lebih murah. Terlebih di momen-momen spesial seperti awal dan akhir tahun banyak brand yang menggelar diskon besar-besaran.
Meski begitu kita harus tetap transparan terhadap harga barang yang dipesan dan semua struk pembelian pun harus diberikan kepada pelanggan. Bahkan saat ada diskon, kita harus menyertakan harga yang telah didiskon. Transparansi ini bertujuan membangun kepercayaan pelanggan sehingga akan tertarik menggunakan jasamu lagi.
4. Jaga komunikasi dengan pelanggan
Sebagai penyedia jasa, kita juga harus cepat tanggap saat membalas pesan dari pelanggan. Jadi pastikan tidak jauh-jauh dari handphone dan bila perlu siapkan powerbank serta membawa perangkat wifi portable yang bisa digunakan di negara tujuan.
Seorang personal shopper juga harus sabar dan sopan saat melayani pelanggan, termasuk untuk tipe pelanggan yang sering bertanya atau masih bingung memilih produk. Usahakan juga untuk langsung menghubungi pelanggan ketika ada update terbaru mengenai produk-produk titipannya.
5. Manfaatkan fitur mobile banking
Ada kalanya beberapa pelanggan tiba-tiba meminta tambahan barang untuk dibelikan, atau malah membatalkan pesanan dan meminta dibelikan barang baru yang harganya berbeda. Di sisi lain, budget yang sudah kita susun secara saksama pun jadi berantakan.
Untungnya saat ini fitur-fitur di mobile banking bisa membantu mempermudah pelanggan saat akan mentransfer dana ke luar negeri, begitu juga sebaliknya. Salah satunya melalui fitur transfer internasional di aplikasi BRImo yang memberikan kemudahan bagi nasabah untuk melakukan transaksi outgoing remittance atau layanan pengiriman dana dari Indonesia ke negara lain.
Fitur ini menjadi perpanjangan layanan sistem platform aplikasi BRIFast Remittance milik BRI, yang memberikan akses kepada nasabah untuk melakukan pengiriman dana keluar negeri melalui seluruh jaringan global yang dimiliki oleh BRI.
Lewat fitur ini, nasabah bisa melakukan transfer ke luar negeri dengan batas minimum per transaksi Rp 200 ribu dan maksimal Rp 300 juta. Sedangkan batas maksimum transaksi per bulan adalah Rp 300 juta. Nantinya dana dari tabungan rupiah yang ditransfer akan langsung dikonversikan menjadi mata uang asing (remittance) yang diinginkan.
Saat ini, fitur tersebut hadir dalam beberapa jenis mata uang seperti Dollar Amerika (USD), Dollar Singapura (SGD), Baht (THB), Dollar Hong Kong (HKD), Dollar Australia (AUD), Euro (EUR), hingga Pound Sterling (GBP). Cara transfernya pun mudah, karena nasabah bisa langsung melakukannya di aplikasi BRImo.
Setelah login aplikasi BRImo, pilih menu Transfer Internasional, pilih negara tujuan, dan masukkan nominal transfer yang secara otomatis akan terkonversi ke mata uang negara tujuan. Kemudian masukkan pilih metode pengiriman yang ingin digunakan pada dropdown menu Jalur Pengiriman. Pada dropdown menu tersebut akan muncul beberapa alternatif pilihan jalur pengiriman, di antaranya melalui jaringan SWIFT (Society of Worldwide Interbank Financial Telecommunication) serta jalur pengiriman alternatif lainnya (jika tersedia di negara tujuan).
Makin praktis kan? Jadi untuk kamu yang hobi belanja, tertarik menambah penghasilan menjadi personal shopper di luar negeri?
Yuk download BRImo sekarang! Download bisa melalui Google Play, Apps Store dan Huawei AppGallery atau klik link s.id/DownloadBRIMO . #SemuaPakeBRImo #BEYONDmo
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan BRI
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini