Tarif Ojol Jabodetabek Bakal Naik, Begini Respons Penumpang

4 Maret 2020 18:45 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Driver ojol membawa bendera saat demo di depan Gedung DPR. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Driver ojol membawa bendera saat demo di depan Gedung DPR. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Perhubungan tengah mengkaji rencana kenaikan tarif ojek online atau Ojol untuk wilayah Jabodetabek atau zonasi II. Pada zonasi tersebut, tarif batas bawah Ojol Rp 2.000 per km dan batas atasnya Rp 2.500 per km.
ADVERTISEMENT
Kumpulan driver ojek online yang terhimpun dalam Gabungan Aksi Roda Dua atau Garda, mengusulkan kenaikan tarif mencapai Rp 200 hingga Rp 250 per km.
Menanggapi soal kenaikan tarif tersebut, salah seorang karyawan swasta di Jakarta, Tamara (30), mengaku tak setuju. Menurut dia, kenaikan itu bisa menambah beban pengeluarannya.
"Enggak setuju gue. Keberatan karena ini akan nambah pengeluaran. secara saat ini promo udah jarang banget," ujar perempuan asal Medan itu kepada kumparan, Rabu (4/3).
Dalam sehari-hari, dia mengaku menggunakan ojol untuk menyambung perjalanannya naik kendaraan umum seperti bus Transjakarta atau pun KRL dari Tangerang Selatan ke Jakarta.
Setiap hari, setidaknya Rp 30 ribu yang mesti dikeluarkan hanya untuk kebutuhan ojol. "Bisa Rp 1 juta sebulan buat ojol doang," kata dia.
ADVERTISEMENT
Wacana kenaikan tarif ojol juga membikin resah pekerja ibu kota lainnya, Bromo Adi (25). Dia mengaku sudah cukup mahal ongkos untuk naik ojol sekarang.
Sehingga, dengan adanya kenaikan ini dirinya memiliki opsi untuk beralih ke kendaraan umum.
Sejumlah pengendara ojol menunggu penumpang di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (13/2). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
"Keberatan (ojol naik), karena menurut aku harganya sekarang udah cukup mahal dan bikin mikir untuk naik transportasi umum lainnya. Mulai itungan lah kisarannya kalau dibandingin KRL atau TJ," kata pria yang bekerja di sektor perhotelan itu.
Sementara itu, karyawan di salah satu agency di Jakarta, Azka (25), mengaku masih bisa memaklumi kenaikan tarif ojol yang direncanakan pemerintah. Bagi dia, kenaikan yang ditetapkan bila hanya Rp 100 per Km masih bisa dijangkau.
Asal, kata dia, jika tarif ojol jadi naik, para pengemudi bisa bertambah kesejahteraannya. Sebab menurutnya selama ini beban operasional para mitra ojol juga kian meningkat.
ADVERTISEMENT
"Soalnya selama ini sering denger keluhan dari mitra driver, semakin besar potongan yang mereka terima. Jangan sampai harga naik untuk konsumen, potongan (juga) tambah besar juga untuk mitra driver," katanya.