Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Moody's Investors Service menyebut penyebaran virus corona akan memukul berbagai sektor di Indonesia, mulai dari pariwisata hingga keuangan. Pandemi COVID-19 juga akan memukul pertumbuhan ekonomi Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Dalam laporan terbaru Moody's, ekonomi Indonesia diperkirakan hanya tumbuh 3 persen di tahun ini dan membaik menjadi 4,3 persen di 2021. Proyeksi pertumbuhan tahun ini bahkan merupakan yang terendah sejak krisis keuangan melanda pada 1998-1999.
"Kami memperkirakan pertumbuhan PDB riil melambat menjadi 3,0 persen pada 2020 dan mulai pulih ke 4,3 persen di 2021. Proyeksi PDB tahun ini merupakan yang terendah sejak krisis ekonomi melanda Asia 1998-1999," ujar VP Senior Analyst Moody's Anushka Shah seperti dikutip kumparan, Senin (5/4).
ADVERTISEMENT
Moody's juga menyebut, rata-rata harga minyak global di tahun ini hanya akan mencapai USD 40-45 per barel. Penurunan harga minyak ini pun akan memukul ekspor Indonesia, terlebih dengan adanya depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Sejak Februari 2020 hingga awal April ini, kurs rupiah sudah melemah 19,8 persen. Hal ini juga akan menekan sektor swasta.
"Investasi juga akan mengalami perlambatan, karena proyek-proyek infrastruktur pemerintah, beberapa di antaranya didanai China menghadapi gangguan, investasi sektor swasta akan mengikuti," jelasnya.
Meski demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan mulai pulih pada kuartal ketiga tahun ini. Utamanya didorong oleh belanja pemerintah.
Sejak adanya virus corona, pemerintah Indonesia memberikan berbagai stimulus untuk mendorong perekonomian domestik. Bahkan terbaru, pemerintah mengguyur Rp 405,1 triliun dari dana APBN 2020 untuk penanganan virus corona .
ADVERTISEMENT
"Kami memproyeksi pemulihan akan mulai terjadi di kuartal ketiga tahun ini, terutama didorong oleh pengeluaran pemerintah," tambahnya.
*****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!