Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Salah satu BUMN pengelola jalan tol PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatatkan laba bersih Rp 105,7 miliar pada semester I 2020. Perolehan laba perusahaan itu tergerus sekitar 90 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang masih mencatatkan laba bersih Rp 1,06 triliun.
ADVERTISEMENT
Investor Relations Department Head Jasa Marga, Pramitha Wulanjani, menjelaskan pandemi COVID-19 turut berdampak terhadap bisnis Perseroan dan juga peningkatan beban bunga seiring dengan pengoperasian jalan tol baru.
"Namun Perseroan berhasil tetap menjaga kinerja positif selama semester I tahun 2020, meskipun masih di tengah pandemi COVID-19 yang turut berdampak pada industri jalan tol," kata Pramitha dalam Public Expose LIVE 2020, Rabu (26/08).
Salah satu pemicu tergerusnya laba perusahaan adalah turunnya pendapatan jalan tol sebesar 15,75 persen, dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Yakni dari Rp 5,16 triliun pada semester I 2019 menjadi Rp 4,34 triliun pada semester I 2020. Padahal pada 2019, pendapatan dari jalan tol justru meningkat 12,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Penurunan pendapatan ini akibat menurunnya volume lalu lintas, seiring perubahan perilaku masyarakat yang diimbau untuk tidak lagi bepergian akibat pandemi virus corona. Pemerintah dan sebagai besar perusahaan memberlakukan work from home (WFH) sejak bulan Maret 2020 dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak bulan April 2020.
Namun, Pramitha melanjutkan, setelah adanya pelonggaran PSBB di bulan Juni 2020, realisasi pendapatan jalan tol Jasa Marga Group secara harian telah membaik. Yakni pada Juni 2020 penurunannya sekitar 20 persen dari kondisi normal, dibandingkan Mei 2020 yang anjlok 50 persen dari kondisi normal.
Sementara itu pendapatan usaha non-jalan tol Jasa Marga pada semester I 2020 masih tumbuh 4,1 persen, yaitu sebesar Rp 433,3 miliar. Sedangkan total aset Perseroan mencapai Rp 102,7 triliun, tumbuh 3,0 persen dibandingkan semester I tahun 2019 seiring dengan peningkatan progres penyelesaian jalan tol baru milik Perseroan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu pada semester I tahun 2020, EBITDA Perseroan tercatat sebesar Rp 2,6 triliun, turun 23,1 persen dibandingkan semester I Tahun 2019. Kondisi ini berkebalikan dengan 2019, yang meningkat sebesar 14,3 persen, seiring dengan kenaikan pendapatan tol pada akhir tahun.
Mitha menegaskan, di tengah penurunan pendapatan tol dan beroperasinya ruas-ruas jalan tol baru, kemampuan perusahaan membayarkan kewajiban kepada kreditur tetap terjaga. “Kemampuan Perseroan untuk membayar kewajiban bunga masih terjaga. Perusahaan juga tetap mampu menjaga cost of debt penambahan pinjaman untuk membiayai pembangunan jalan tol baru,” imbuhnya.
Di tengah situasi yang menantang ini, Jasa Marga berkomitmen untuk terus menjaga kinerja perusahaan agar tetap positif. Salah satunya dengan melakukan upaya efisiensi beban usaha dan pengendalian capex, baik capex operasional maupun pengembangan usaha.
ADVERTISEMENT