Tiket Kereta Cepat, KA Argo Parahyangan & Bus Travel, Mana Lebih Murah?

18 November 2022 10:10 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KA Argo Parahyangan. Foto: KAI
zoom-in-whitePerbesar
KA Argo Parahyangan. Foto: KAI
ADVERTISEMENT
Warga Jabodetabek yang ingin ke Bandung akan memiliki satu transportasi publik baru. Namanya Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
ADVERTISEMENT
Proyek ini ditargetkan beroperasi Juni 2023, tepat lima tahun setelah konstruksi dimulai sejak Juni 2018. Tiket sekali jalannya ditaksir antara Rp 150 ribu hingga Rp 350 ribu per orang.
Hal tersebut ia sampaikan dalam rapat bersama Komisi VI DPR, Rabu (9/11). Sebelumnya, Dwiyana menyebut harga tertinggi tiket Kereta Cepat jakarta-Bandung ada dikisaran Rp 150.000 - Rp 350.000.
“Itu berdasarkan hasil studi dari Polar UI, tapi kami sudah konsultasi dengan Kemenhub, mereka minta harga tertingginya Rp 250.000 selama 3 tahun,” jelas dia.
Ongkos tersebut dikeluarkan hanya untuk perjalanan di kereta dengan waktu tempuh 40 menit dari Stasiun Halim di Jakarta Timur hingga Stasiun Padalarang atau Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung. Jika ingin ke pusat Kota Bandung, penumpang harus naik transportasi lain dengan biaya lagi.
ADVERTISEMENT
Dengan harga tiket segitu, kereta cepat buatan China ini harus bersaing dengan tiket kereta KA Argo Parahyangan yang jauh lebih murah dan jadi andalan warga ke Bandung. Di online travel agent (OTA) seperti Traveloka, harga tiket KA Argo Parahyangan dibanderol Rp 100 ribu untuk kelas ekonomi (sebelumnya bahkan hanya Rp 85 ribu) dan Rp 140 ribu untuk kelas eksekutif.
KA Argo Parahyangan mampu mengangkut 8.300 hingga 11.000 penumpang setiap hari dengan jumlah perjalanan hingga 10 kali pulang pergi. Waktu tempuhnya 3 jam dengan jarak 166 km. Waktu tempuh KA Argo Parahyangan memang lama, 3 jam.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung juga harus bersaing dengan jalan tol yang selama ini sudah mulus dari Jakarta ke Bandung, seperti lewat Tol Jagorawi dan Tol Cipularang.
ADVERTISEMENT
Hitung-hitungannya, biaya tol dari Tol Dalam Kota Cawang, Jakarta, keluar di Tol Pasteur sekitar Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu. Ditambah bensin pulang pergi Rp 350 ribu. Total, biaya yang dikeluarkan dengan mobil pribadi lewat tol ke Bandung Rp 500 ribu.
"Dengan Rp 500 ribu itu, satu mobil bisa empat atau lima orang. Jadi bisa dibagi ongkosnya, satu orang Rp 100 ribu dan bisa bersantai di perjalanan. Sementara kereta cepat, meski hanya 40 menit, untuk jalan ke Stasiun Halim saja bisa makan waktu sejam. Lalu nanti di Padalarang, menyambung lagi dengan transportasi lain," ujarnya.
Transportasi lain yang juga jauh lebih murah untuk dipilih warga dari Jakarta ke Bandung adalah bus travel. Di Traveloka misalnya, harga tiket bus travel Citi Trans SCBD ke Dipati Ukur Rp 163 ribu dan bus travel Jackal Holidays Menteng ke Dipati Ukur Rp 139 ribu.
ADVERTISEMENT
Demi melancarkan proyek kereta cepat agar ramai penumpang, Agus menduga nantinya akan ada perintah dari pemerintah untuk menutup KA Argo Parahyangan. Apalagi targetnya, kereta cepat bisa menampung 31 ribu penumpang per hari. Dengan target ini, Agus juga menilai pemerintah akan memberikan subsidi ke harga tiket kereta cepat agar orang mau naik.
Agus Pambagio, pengamat kebijakan publik. Foto: Ulfa Rahayu/kumparan

Penjelasan KAI soal Rute Argo Parahyangan

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI buka suara mengenai kabar KA Argo Parahyangan dari Stasiun Gambir ke Stasiun Bandung dan arah sebaliknya akan ditutup seiring segera beroperasinya Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Berdasarkan informasi dari Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, sejauh ini belum ada rencana menutup seluruh operasional KA Argo Parahyangan.
Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) menjalani uji operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/11/2022). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
"Akan tetapi kemungkinan ada penyesuaian jumlah frekuensi perjalanan KA Argo Parahyangan dengan KCJB," tulis informasi dari Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, dikutip pada Selasa (8/11).
ADVERTISEMENT
Senada, VP Public Relations KAI, Joni Martinus, mengatakan saat ini KA Argo Parahyangan tersebut masih beroperasi seperti biasa. Ia memastikan belum ada rencana menutup operasional KA Argo Parahyangan.
“KAI menegaskan bahwa sampai dengan saat ini perjalanan KA Argo Parahyangan (Gambir-Bandung PP) masih beroperasi seperti biasa. Adapun terkait isu tersebut (ditutup karena ada kereta cepat), kami sampaikan bahwa belum ada keputusan ke arah sana,” kata Joni kepada kumparan, Selasa (8/11).
Uji dinamis Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Foto: PT KCIC
Meski begitu, Joni mengungkapkan pihaknya juga akan mendukung beroperasinya Kereta Cepat Jakarta Bandung. Menurutnya, kereta cepat tersebut bisa menjadi alternatif transportasi dari kedua wilayah tersebut.
“KAI juga akan mengoperasikan KA Feeder dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung bagi pelanggan kereta cepat yang ingin melanjutkan perjalanannya ke berbagai wilayah lainnya,” ungkap Joni.
ADVERTISEMENT