Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Tren harga tiket pesawat hingga kini masih terbilang relatif mahal. Imbasnya, tak dipungkiri para penumpang beralih ke alternatif moda transportasi lain, termasuk kapal laut.
ADVERTISEMENT
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI (Persero) Yahya Kuncoro membeberkan, dalam 4 bulan terakhir, penumpang kapal naik rata-rata 38 persen per bulan dibanding tahun lalu.
Meski demikian, dia menegaskan, kenaikan jumlah penumpang tak semata akibat harga tiket pesawat mahal. Namun, pihaknya menyebut hal itu juga tak bisa dilepaskan oleh perbaikan kualitas dan kapasitas yang terus dilakukan PELNI.
“Pada hari-hari biasa penumpang PELNI meningkat dari 852.255 menjadi 1.172.143 penumpang,” katanya kepada kumparan, Senin (13/5).
Sementara, lanjut Yahya, menyambut momen lebaran ini jumlah penumpang PELNI juga dipastikan bakal terkerek naik di bandingkan lebaran tahun lalu.
“PELNI memprediksi akan terjadi kenaikan penumpang sebesar 3,5 persen dibanding realisasi tahun 2018 dari 604.202 menjadi 625.599 pelanggan pada lebaran 2019,” imbuh dia.
Untuk bisa mengakomodir pertambahan penumpang itu, Yahya menyatakan, pihaknya belum akan menambah jumlah armada kapal, namun bakal meningkatkan frekuensi pelayaran di beberapa ruas prioritas di daerah kantong-kantong penumpang selama lebaran.
ADVERTISEMENT
“Dari 3 wilayah secara total PELNI mengoperasikan 61 frekuensi reguler, 44 frekuensi tambahan dan totalnya 105 keberangkatan”, tambahnya.
Dalam Angkutan Lebaran kali ini, PELNI membagi 3 wilayah pelayanan, meliputi Wilayah Barat, ruas Batam-Belawan, Sampit-Semarang, Sampit-Surabaya, Kumai-Semarang, Kumai-Surabaya, Batam-Tanjung Priok.
Pada wilayah barat, akan menggunakan 6 kapal di antaranya KM Kelud, KM Dorolonda, KM Kelimutu, KM Binaiya, KM Leuser, KM Egon, dan KM Lawit.
“Untuk wilayah barat, PELNI mengoperasikan 6 frekuensi reguler, 21 frekuensi tambahan, totalnya menjadi 27 frekuansi pemberangkatan,” terangnya.
Sedangkan, pada wilayah tengah terdiri ruas Balikpapan-Surabaya, Makasar-Bima, Tarakan-Parepare, Nunukan-Parepare, Makasar-Labuan Bajo, Baubau-Makasar, Kupang-Lewoleba, Balikpapan-Makasar, Bontang-Awarange, Kupang-Makasar, Makasar-Maumere dan Ambon-Baubau.
“Pada ruas ini, PELNI mengoperasikan 32 frekuensi reguler, 15 frekuensi tambahan, totalnya ada 47 keberangkatan,” katanya.
Kemudian, wilayah timur terdiri ruas Ambon-Bandaneira, Manokwari-Sorong, Jayapura-Biak, Sorong-Manokwari, Manokwari-Biak, Ambon-Tual, dan Biak-Makowari.
ADVERTISEMENT
“PELNI mengoperasikan 23 frekuensi reguler, 8 frekuensi tambahan, totalnya menjadi 31 frekuensi keberangkatan,” timpalnya.
Tak hanya itu, pada lebaran tahun 2019 ini, PELNI juga menyiapkan 26 kapal trayek nusantara. Ada pula 83 pelabuhan singgah yang melayani 1.239 ruas dengan total kapasitas angkut 33.608 pax atau seat per hari.
Di sisi lain, PELNI juga melayani 46 kapal trayek perintis menyinggahi 305 pelabuhan, 4.620 ruas dengan kapasitas 13.961 pax per hari.
Ke depan, seiring peningkatan tren kapal laut ini, Yahya berkomitmen, pihaknya terus melakukan perbaikan pelayanan. Mulai penjualan tiket di pelabuhan melalui sistem kontrol dengan Departure Control System (DCS) hingga pelayanan di atas kapal.
“Kami mengatur penumpang sejak pemesanan tiket dari yang rumit dibikin sederhana, mudah, cara pesan, cara bayar, dan pemeriksaan dengan DCS,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT