Timas Suplindo-Pratiwi Putri Sulung Garap Pipa Cisem II, Nilai Kontrak Rp 2,8 T

3 Agustus 2024 16:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (6/10/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (6/10/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian ESDM resmi meneken kontrak Proyek Strategis Nasional (PSN) Pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap II bersama pemenang lelang yakni Kerja Sama Operasional (KSO) PT Timas Suplindo dan PT Pratiwi Putri Sulung. Nilai kontraknya sebesar Rp 2,8 triliun.
ADVERTISEMENT
Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Dadan Kusdiana, mengatakan penandatanganan kontrak adalah permulaan dari proyek Cisem Tahap II yang harus dapat diselesaikan tepat waktu. Dia meminta proyek ini tidak mundur karena akan memengaruhi sektor lainnya.
"Jadi bukan pekerjaan selesai, ini kita baru mulai. Tolong nafasnya diatur, perencanaanya harus kuat, karena ini kerjaan dua tahun. Kita tidak bisa mundur karena nanti kalau mundur banyak hal yang terpengaruh," kata Dadan melalui keterangan resmi, Sabtu (3/8).
Dadan menegaskan, Proyek Cisem Tahap II ini termasuk PSN alias merupakan penugasan langsung dari Presiden Jokowi, sehingga proses penanganannya harus berbeda.
"Proyek ini adalah PSN jadi urusannya bukan hanya ESDM lagi, ini urusannya Presiden. Karena menurut saya penangannya juga harus lebih besar, lebih kuat, lebih perhatian, lebih prioritas baik dari kita selaku pelaksananya ESDM maupun juga dari kontraktornya," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Dadan pun mengingatkan kepada para pemenang lelang untuk memperhatikan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam proyek tersebut, yakni sebesar 60 persen. Dia berharap ini dapat memberikan manfaat tambahan untuk industri dalam negeri.
Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana. Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
"Dengan waktu pekerjaan konstruksi 2 tahun pastikan TKDN-nya ini wajib dan sudah committeed angkanya 60 persen. Jadi itu harus di dipastikan segala realitas ada di lapangan seperti itu, tidak ada yang ditawar satu pun," tegas Dadan.
Sementara itu, Direktur Perencanaan Pengembangan Infrastruktur Migas, Laode Sulaiman mengungkapkan, nilai kontrak dari paket pekerjaan konstruksi terintegrasi rancang dan bangun pembangunan pipa transmisi gas ruas Batang - Cirebon - Kandang Haur Timur ini mencapai Rp 2,78 triliun
Laode menuturkan, sesuai dengan harapan pemerintah, proyek pipanisasi sepanjang 245 km ini akan dilaksanakan dalam 3 tahapan atau segmen dan dilaksanakan secara paralel agar dapat selesai akhir tahun 2025.
ADVERTISEMENT
Segmen pertama yaitu dari Batang Semarang sepanjang 67 km, kemudian segmen kedua Pemalang - Cirebon sepanjang 108 km, dan segmen terakhir Cirebon - Kandang Haur Timur sepanjang 74 km.
"Nantinya akan dilakukan pembangunan secara paralel dari 3 ruas ini agar bisa mengejar selesainya proyek pembangunan pipa ini. Pipanya bisa harus ready di akhir 2025 dan di triwulan I tahun 2026 itu sudah dapat dialiri gas," ujar Laode.