Tips Memilih Waran Terstruktur yang Tepat untuk Investasi

18 Oktober 2024 18:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Investasi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Investasi. Foto: Shutterstock
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagi investor yang mencari peluang keuntungan lebih besar, waran terstruktur (WT) bisa menjadi pilihan. WT menawarkan kesempatan investasi di aset-aset dengan harga yang lebih rendah dibandingkan nilai aset yang sesungguhnya.
Namun, karena kompleksitasnya, investor harus untuk memahami cara memilih WT yang tepat. Selain melihat potensi keuntungan yang besar, mengukur potensi risiko yang ada juga perlu dilakukan.
Berikut ini beberapa tips penting sebelum memilih WT dengan bijak, agar investasi Anda tetap berada di jalur yang aman dan menguntungkan.

4 Hal yang Harus Dipahami di Waran Terstruktur

1. Pahami Cara Kerjanya

Agar bisa mendapatkan keuntungan optimal, penting untuk memahami cara kerjanya. WT call cocok digunakan saat pasar sedang naik, sementara WT put lebih sesuai saat pasar mengalami penurunan.
Transaksi harus dilakukan sebelum tanggal kedaluwarsa dan pada momen pasar yang tepat, karena WT kehilangan nilainya secara drastis mendekati akhir masa berlaku. WT yang tersisa kurang dari 30 hari umumnya memiliki efek pengungkit yang kuat, tetapi nilainya bisa turun tajam hingga menjadi nol pada saat jatuh tempo.
Selain itu, harga WT sangat dipengaruhi oleh pergerakan harga saham dasarnya dikalikan dengan efek pengungkit. Artinya, setiap perubahan pada saham dasar akan berdampak lebih besar pada WT. Namun perlu diingat, risiko yang terkait dengan WT juga lebih tinggi daripada saham biasa.

2. Analisis Pergerakan Pasar

Nilai WT sangat terpengaruh dari pergerakan saham dasarnya. Jadi sebelum memilih WT, perhatikan tren saham dasar dengan menggunakan analisis teknikal dan fundamental.
Jika saham dasar sedang tren naik (uptrend/bullish), pilihlah waran terstruktur call. Sedangkan jika saham dasar sedang tren turun (downtrend/bearish), pilih waran terstruktur put.

3. Ketahui Profil Risiko Investor

Produk derivatif, tidak terkecuali waran terstruktur, lebih diperuntukkan bagi investor yang memiliki profil risiko tinggi (high risk). Sebab, di dalamnya memiliki efek pengungkit yang dapat melipatgandakan tingkat pengembalian.

4. Sesuaikan dengan Strategi Transaksi

Sebelum bertransaksi di waran terstruktur, investor wajib melakukan manajemen risiko yang baik. Tentukan target keuntungan yang ingin dicapai, serta batasi kerugian yang siap diterima.
Manajemen risiko juga perlu dilakukan saat menentukan besaran modal yang ingin digunakan dalam bertransaksi. Dengan adanya efek pengungkit, modal yang diperlukan untuk mendapatkan eksposur yang sama seperti berinvestasi di saham dasarnya akan jauh lebih kecil.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio