news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tjahjo Kaget Gaji Menteri Kecil, tapi Bahlil Sebut Operasional Bisa Rp 150 Juta

7 Maret 2020 9:03 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo pada peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia di Gedung KPK, Jakarta, Senin (9/12).
 Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo pada peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia di Gedung KPK, Jakarta, Senin (9/12). Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo mengeluhkan gajinya sebagai menteri sangat kecil. Dia hanya menerima sekitar Rp 20 juta per bulannya yang menurut dia sangat jomplang ketika dibandingkan dengan gaji dia sebagai anggota DPR yang capai ratusan juta rupiah.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, sebenarnya biaya operasional seorang menteri sangat besar. Bahlil yang sebelumnya seorang pengusaha mengaku dana operasional memang lebih besar dibandingkan gaji pokok yang diterima seperti dikeluhkan Tjahjo.
Berikut kumparan rangkum, Sabtu (7/3).

Tjahjo Kumolo: Gaji Saya di DPR Rp 260 Juta, Kaget Jadi Menteri Rp 20 Juta

Tjahjo Kumolo menjadi sosok yang malang melintang mengemban jabatan publik. Sebelum masuk di jajaran eksekutif, Tjahjo pernah selama 6 periode menjabat sebagai anggota DPR.
Tjahjo mengenang gaji pertamanya sebagai anggota DPR di tahun 1986 adalah Rp 980.000. Jumlah tersebut saat itu menurut Tjahjo sudah cukup besar. Jumlah gajinya sebagai wakil rakyat terus meningkat sampai akhirnya ia menjadi menteri.
ADVERTISEMENT
“Gaji saya di DPR per bulan sudah Rp 260 juta. Enggak ngapa-ngapain, enggak main proyek, enggak main anggaran pokoknya dapat Rp 260 juta. Begitu jadi menteri, ini Pak Mendag juga kaget (gajinya) Rp 20 juta rupiah,” kata Tjahjo di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (5/3).
Seperti diketahui, sebelum menjadi Menpan RB, Tjahjo Kumolo juga pernah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri di Kabinet Kerja atau di periode pertama Jokowi menjadi presiden.
Ilustrasi gedung DPR RI. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Tjahjo lalu mengungkapkan pengalamannya melihat peraturan dana pensiun yang didapatkan oleh pejabat negara. Ia mengenang di masa orde baru uang pensiun bisa didapatkan sesuai dengan jabatan yang pernah diemban selama bertugas.
“Lah sekarang beda, diambilkan pensiun yang tertinggi. Sekarang ini saya terima 2 gaji pensiun DPR saya Rp 4,7 juta, kemudian gaji menteri,” ungkap Tjahjo.
ADVERTISEMENT

Kepala BKPM Buka-bukaan Dana Operasional Menteri, Terima Rp 120 Juta per Bulan

Setelah Tjahjo Kumolo buka-bukaan soal kecilnya gaji menteri dibandingkan anggota DPR, kini Kepala BKPM mengungkap dana operasional yang diterima menteri dan pejabat yang setingkat.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia membenarkan yang disampaikan Tjahjo Kumolo soal kecilnya gaji menteri. Di luar gaji, dia mengakui memiliki dana operasional yang besarnya ratusan juta rupiah per bulan.
“Tahu gaji menteri berapa? Rp 19 juta. Tahu Dana operasional menteri Rp 120 juta? Ada yang Rp 150 juta ya. Menkeu Rp 150 juta. Rp 120 juta itu, itu dipakai untuk biaya tamu semua yang ada datang di kementerian. Termasuk Pak Teten,” kata Bahlil di Kantor BKPM, Jakarta, Jumat (6/3).
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (tengah) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (28/1). Foto: Helmi Afandi/kumparan
Bahlil menyampaikan jumlah gaji tersebut kepada para pejabat dari Kementerian atau Lembaga, yang ditugaskan di BKPM untuk membantu mengurus perizinan usaha. Salah satu tujuannya memotivasi para pejabat yang masih muda, agar tidak gampang mengeluh dengan gaji.
ADVERTISEMENT
Sebab, menurutnya sebagai pejabat yang tak kalah penting adalah harus harus siap mengabdi kepada negara.
“Pak Erick Thohir, Wishnutama, Nadiem Makarim, Bahlil Lahadalia, secara ekonomi itu sangat jauh sekali tapi kita harus buang pikiran dan kemewahan untuk pengabdian kita kepada negara,” ujar Bahlil.