Tol Trans Sumatera Diklaim Cuan Rp 768 T, Serap 671 Ribu Tenaga Kerja per Tahun

20 Agustus 2021 16:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gerbang Tol Aceh di Jalan Tol Trans Sumatera. Foto: Dok. Hutama Karya
zoom-in-whitePerbesar
Gerbang Tol Aceh di Jalan Tol Trans Sumatera. Foto: Dok. Hutama Karya
ADVERTISEMENT
Proyek jalan Tol Trans Sumatera, disebut-sebut bisa menghasilkan output hingga ratusan triliun rupiah terhadap perekonomian Indonesia. Proyek prioritas pemerintah yang digarap sejak tahun 2015 ini, direncanakan bakal terbangun sepanjang 2.812 kilometer. Dengan anggaran yang digelontorkan sebesar Rp 538 triliun.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, jumlah ruas tol yang telah beroperasi mencapai 531 kilometer. Tol ini diharapkan bisa menjadi infrastruktur pendukung terbukanya sentra ekonomi baru di Pulau Sumatera.
Menurut Direktur Pembiayaan dan Investasi PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Silvy J Gani, pembangunan bakal 11 ruas jalan tol Trans Sumatera memiliki dampak yang besar terhadap perekonomian.
Sylvi menjelaskan, total nilai stimulus saat tahap kontruksi dan operasional bisa mencapai Rp 452 triliun. Dari nilai stimulus ini, proyeksi output terhadap perekonomian nasional hingga 2033 diperkirakan mencapai Rp 768 triliun.
"Dengan stimulus yang diberikan yaitu investasi pada tahap konstruksi dan juga pendapatan dari tahap operasional, ini menghasilkan output total sebesar Rp768 triliun," ujar Sylvi dalam webinar yang digelar DJKN membahas manfaat tol Trans Sumatera, Jumat (20/8).
Foto udara pembangunan proyek jalan tol Trans Sumatera ruas Palembang-Bengkulu Seksi Indralaya-Prabumulih di Indralaya, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis (18/3/2021). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
Pada tahap konstruksi, investasi yang dikeluarkan mencapai Rp 195 triliun. Sementara potensi pendapatan ketika tol beroperasi adalah sebesar Rp 257 triliun. Dari sanalah total stimulus sebesar Rp 452 triliun didapat.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, pembangunan Tol Trans Sumatera bakal memberikan dampak multiplier terhadap output dalam perekonomian sebesar 1,7 kali dari total pengeluaran pada masa konstruksi dan juga proyeksi pendapatan pada masa operasional proyek.
Sylvi mengatakan, dampak output per tahun atas adanya pembangunan jalan tol ini pun setara dengan 2,2 persen teradap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Pulau Sumatera.
Adapun nilai tambah lainnya, yaitu sebesar Rp 162 triliun saat masa konstruksi dan sebesar Rp 207 triliun di tahap operasional, sehingga totalnya adalah Rp 369 triliun.
Multiplier efek lainnya yang dihasilkan proyek ini adalah pendapatan rumah tangga, yang mana pada saat konstruksi sebesar Rp 57 triliun dan pada tahap operasional potensinya diperkirakan mencapai Rp 62 triliun, atau mencapai Rp 119 triliun secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Trans Sumatera disebut-sebut mampu menyerap tenaga kerja 671.000 orang per tahun, dengan rincian 486.000 orang per tahun pada masa konstruksi dan 185.000 orang per tahun ketika beroperasi.
"Tenaga kerja per tahun dari jalan tol Trans Sumatera 671 ribu orang per tahun. Ini setara 2,4 persen tenaga kerja di Sumatera," pungkas Sylvi.