Transaksi Digital Permudah Ekspor, Kopi hingga Kakao Sulsel Terjual di 23 Negara

24 Juli 2024 17:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pj Gubernur Sulawesi Selatan Zudan Arif Fakrulloh, Direktur Utama BSI Hery Gunardi, Wakil Komisaris Utama BSI Adiwarman Azwar Karim dalam peresmian BSI UMKM Center Makassar. Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pj Gubernur Sulawesi Selatan Zudan Arif Fakrulloh, Direktur Utama BSI Hery Gunardi, Wakil Komisaris Utama BSI Adiwarman Azwar Karim dalam peresmian BSI UMKM Center Makassar. Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kopi hingga kakao Indonesia terkenal di luar negeri. Salah satunya berasal dari Sulawesi Selatan yang sudah diekspor ke 23 negara.
ADVERTISEMENT
Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Zudan Arif Fakrulloh menyebut nilai ekspor komoditas dari tanah Sulsel seperti kakao, pala, dan merica mencapai Rp 1,28 triliun.
“Kami melepas ekspor dari salah satu UMKM, kopi, kakao, pala, merica senilai Rp 1,28 triliun ke 23 negara hari Minggu kemarin. Ada 55 eksportir dan 27 produk,” ujar Zudan dalam peresmian BSI UMKM Center Makassar, Rabu (24/7).
Zudan merasa bahagia karena pemerintah daerah (pemda) bisa mendorong masyarakat ekspor komoditas dengan kondisi ekonomi saat ini. Selain itu, Sulawesi Selatan adalah salah satu gate utama perdagangan di wilayah Indonesia Timur.
“Penduduk terbesar kedua di luar Jawa setelah Sumatera Utara ada di Sulawesi Selatan, yang menghubungkan Indonesia Tengah dan Timur adalah Sulawesi Selatan,” tutur Zudan.
ADVERTISEMENT
Seorang petani menujukkan kakao yang mengalami pembusukan buah di Desa Powelua, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Foto: Basri Marzuki/Antara Foto
Ia juga meminta Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI, Hery Gunardi, untuk memperluas layanan QRIS bank. Pemda Sulawesi Selatan mendukung BSI agar meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.
“Izin Pak Hery, QRIS di BSI bisa ditambah di mana agar transaksi lebih mudah. Kami dukung penuh upaya mendigitalkan semua transaksi dan itu akan lebih aman dari semua bisnis,” kata Zudan.
Zudan berharap hadirnya BSI UMKM Center menjadi kolaborasi aktif yang menghubungkan UMKM dengan buyer. Sehingga UMKM akan naik kelas dan mampu memberikan kontribusi ekonomi daerah serta membuka lapangan pekerjaan yang luas bagi masyarakat Sulawesi Selatan.
“UMKM kami sampai mikro 5 juta lebih di pasar. Harus kita bina bersama karena stabilnya sulawesi selatan dari sektor UMKM. Ini penopang utama di Sulawesi Selatan,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sebelum UMKM Center Makassar diresmikan, BSI sudah memiliki 3 UMKM Center yakni di Aceh, Yogyakarta, dan Surabaya. UMKM Center juga menjadi tempat untuk berkonsultasi, pelatihan dan mendapatkan sertifikasi halal yang difasilitasi BSI.