Transformasi Bisnis Pupuk Indonesia Dongkrak EBITDA 2021

1 April 2022 17:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Pupuk Indonesia. Foto: Dok. Pupuk Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Pupuk Indonesia. Foto: Dok. Pupuk Indonesia
PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatat peningkatan kinerja EBITDA atau pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi yang cukup signifikan pada tahun 2021. Nilai EBITDA tersebut mencapai Rp 13,91 triliun atau meningkat sebesar 41 persen dari tahun 2020 yang hanya sebesar Rp 9,81 triliun.
SVP Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana, menyatakan bahwa program transformasi yang dilakukan telah memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan EBITDA dibandingkan baseline tahun 2020.
Total EBITDA uplift dari program transformasi mencapai Rp 1,030 triliun. Angka tersebut berasal dari program-program seperti transformasi digital, retail management, program Makmur, sentralisasi pengadaan dan pemasaran, optimalisasi aset, dan program digitalisasi rantai pasok.
Wijaya menjelaskan bahwa salah satu pilar strategi perusahaan adalah menjadi perusahaan yang lebih customer centric atau fokus pada pelanggan. Melalui strategi ini, Pupuk Indonesia berupaya menjadi perusahaan yang semakin memperhatikan kebutuhan dan keinginan pelanggan, termasuk memberikan pelayanan lengkap kepada pelanggan, khususnya petani.
Lewat program retail management, Pupuk Indonesia memperkenalkan dan memudahkan akses produk-produk non-subsidi kepada petani, memberikan benefit model bagi kios dan distributor, serta meningkatkan program kerja sama promosi dengan kios-kios.
“Dan yang terpenting, adalah meningkatkan jaminan ketersediaan produk di kios”, tambah Wijaya.
Program retail management dan program Makmur berkontribusi besar terhadap peningkatan penjualan pupuk retail, yaitu total sebesar 390 ribu ton urea dan 247 ribu ton NPK.
“Selain itu didukung juga dengan digitalisasi di berbagai bidang yang turut meningkatkan efisiensi supply chain, serta perubahan model bisnis menjadi activist holding yang dapat menyelaraskan operasional anak perusahaan dengan strategi holding,” tambah Wijaya.

Transformasi Digital untuk Tingkatkan EBITDA

Program lain yang berkontribusi besar terhadap EBITDA uplift ini adalah sentralisasi pengadaan dan pemasaran. Lewat program ini, Pupuk Indonesia dapat mengoptimalisasi rantai pasok di perusahaan jadi lebih baik lagi.
Dari pengadaan bahan baku, jadwal perbaikan pabrik, permintaan pasar, potensi ekspor, dan banyak hal lainnya. Karenanya, baik proses pengadaan bahan baku maupun penjualan produk memberikan hasil yang optimal.
Peningkatan EBITDA ini juga turut didorong oleh program transformasi digital. Di antaranya adalah implementasi data science, optimalisasi distribusi dan pergudangan (logistik) dengan menggunakan digital tools, pemanfaatan aplikasi digital penebusan pupuk komersil online Retail Management System (RMS) di berbagai daerah, hingga digitalisasi monitoring rantai pasok.
Nantinya, Pupuk Indonesia akan terus merealisasikan berbagai program transformasi bisnis lainnya untuk meningkatkan EBITDA. Di antaranya adalah dengan terus mendekatkan diri pada pelanggan, meningkatkan realisasi penjualan pupuk retail komersial, memperluas program Makmur menjadi 250 ribu hektar.
Tak hanya itu, Pupuk Indonesia juga akan melakukan diversifikasi usaha produk non-pupuk dengan melakukan revamping pabrik PT Pupuk Kaltim (PKT-2), operasional pabrik Ammonium Nitrate PKT, serta pabrik NPK PT Pupuk Iskandar Muda (PIM).
“Selain itu, upaya peningkatan EBITDA ini juga akan kami lakukan melalui sejumlah penghematan, yaitu melalui Cost Reduction Program atau CRP di berbagai lini,” pungkas Wijaya.