Trump Kecewa ke China soal Perang Dagang: Dia Merusak Perundingan

9 Mei 2019 11:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Foto: REUTERS/Carlos Barria
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Foto: REUTERS/Carlos Barria
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kecewa dengan proses perundingan penyelesaian perang dagang. China menurut Trump, telah merusak jalannya proses negosiasi.
ADVERTISEMENT
Ditulis CNBC, Kamis (9/5), hal ini disampaikan Trump dalam kunjungan ke negara bagian Florida. Ia berjanji akan menjatuhkan sanksi berupa menaikkan tarif hingga 25 persen terhadap produk-produk impor asal China yang bernilai USD 200 miliar.
"Kalian perlu tahu tentang rencana tarif yang kita berikan? Karena mereka (China) merusak proses perundingan. Mereka merusak perundingan. Jadi mereka terbang ke lokasi perundingan (Washington), Wakil Presiden (China) juga terbang, tapi China telah menghancurkan perundingan. Mereka tak bisa melakukan itu, jadi mereka harus membayarnya," ungkap Trump.
Ancaman eskalasi perang dagang oleh Trump telah mengejutkan pasar keuangan global selama sepekan. Trump mengancam akan menaikkan tarif mulai Jumat besok.
Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping Foto: Reuters/Thomas Peter
Menurut Reuters, Kementerian Perdagangan AS telah mengeluarkan pengumuman bila kenaikan tarif dari 10 persen menjadi 25 persen akan berlaku pada Jumat besok, pukul 12.01 am (0401) GMT.
ADVERTISEMENT
"Kita akan menaikkan tarif terhadap produk impor China dan kita tidak akan mundur sampai mereka berhenti melakukan kecurangan terhadap pekerja kita dan mencuri lapangan kerja kita. Itu yang bakal terjadi, sebaliknya kita tak akan melakukan bisnis dengan China," ungkap Trump di Florida seperti dikutip Reuters.
Atas ancaman perang dagang terbaru, Beijing siap-siap membalas untuk menaikkan tarif terhadap produk asal AS.
"China sangat menyesali bila kenaikan tarif terjadi. China akan melakukan tindakan terukur sebagai balasan," ujar Menteri Perdagangan China dalam keterangan di website.
Perang dagang sendiri telah dimulai sejak Juli 2018. Kedua negara melakukan aksi saling balas atau tit-for-tat. AS meminta China mengubah kebijakan yang mampu melindungi kekayaan intelektual AS dan mempermudah akses bagi produk asal AS ke China.
ADVERTISEMENT