Tunggu Pasokan Gas, PLTMGU Lombok Peaker Masih Minum Solar

13 Februari 2020 17:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di PLTMGU Lombok. Foto: Michael Agustinus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di PLTMGU Lombok. Foto: Michael Agustinus/kumparan
ADVERTISEMENT
Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas dan Uap (PLTMGU) Lombok Peaker milik PLN sudah beroperasi sejak tahun lalu. Enam unit mesin dengan kapasitas total 68 MW telah menghasilkan listrik. Sisanya sebanyak 7 unit akan mulai diuji coba pada Maret 2020.
ADVERTISEMENT
PLTMGU ini dual fuel, bisa menggunakan bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar maupun gas bumi. Tapi untuk sementara masih minum Solar karena infrastruktur gas berupa CNG Plant masih dalam proses pembangunan. Rencananya pasokan gas dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG) akan dikirim dengan kapal tanker dari Gresik.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara, Yuyun Mimbar Saputra, mengungkapkan bahwa PLTMGU Lombok Peaker bisa lebih efisien jika menggunakan gas bumi. Biaya Pokok Penyediaan (BPP) jika memakai Solar Rp 1.500 per kWh, sedangkan bila menggunakan gas (dengan asumsi harga gas USD 6 per MMbtu) hanya Rp 1.100 per kWh.
"BPP Rp 1.500 per kWh. Kalau pakai gas Rp 1.100 per kWh. CNG Plant sedang disiapkan," kata Yuyun saat ditemui di PLTMGU Lombok Peaker, Mataram, Kamis (13/2).
Suasana di PLTMGU Lombok. Foto: Michael Agustinus/kumparan
Rencananya semua unit selesai dan beroperasi secara komersial (Commercial Operation Date/COD) pada Agustus 2020. Pembangkit listrik pertama di Indonesia yang mengkombinasikan mesin gas dan turbin uap ini terdiri dari 13 unit yang masing-masing berkapasitas 9,76 Megawatt (MW) plus 1 steam turbin.
ADVERTISEMENT
Dari pembangkit mesin gas, dapat dihasilkan 126 MW. Kemudian panas yang dihasilkan oleh mesin dimanfaatkan untuk menghasilkan uap penggerak turbin. Steam turbin bisa memproduksi listrik sampai 10 MW, sehingga kapasitas total seluruhnya 136 MW.
Total nilai investasi untuk pembangunan PLTMGU Lombok Peaker mencapai 110 juta Euro atau sekitar Rp 1,6 triliun. 
Saat ini Daya Mampu di Sistem Kelistrikan Lombok sebesar 294,35 MW dengan Beban Puncak 263,9 MW, ada Cadangan Daya sebesar 30,4 MW. Dengan adanya tambahan pasokan 60 MW dari PLTMGU Lombok Peaker dan beberapa pembangkit listrik lain pada pertengahan tahun ini, cadangan daya listrik di Lombok bakal lebih dari 100 MW atau di atas 30 persen.
Suasana di PLTMGU Lombok. Foto: Michael Agustinus/kumparan